Rabu, 10 Desember 2008

Belajar Dari Kesalahan

Semua masalah yang ada di dunia tidak akan mampu menghancurkan manusia, kecuali masalah-masalah itu merasuk ke dalam jiwanya. Keberhasilan akan datang kepada siapa saja yang bersedia untuk belajar mengatasi semua rintangan dalam hidupnya.

Pepatah kuno mengatakan,“Mengalami kesalahan merupakan suatu hal yang manusiawi.” Artinya siapa saja yang namanya manusia pasti melakukan kesalahan. Kebijaksana yang terkandung dalam pepatah tersebut menjelaskan bahwa kita tidak perlu merasa berkecil hati ketika kita tidak mampu mencapai kesuksesan hanya dalam usaha pertama kita. Lagi pula, mengharapkan sebuah kesuksesan yang instant sama artinya mengundang sebuah frustrasi.

Pramana berambisi menjadi seorang pegawai di suatu instansi pemerintah. Guna mewujudkan keinginannya, ia mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh ketika mendapat kesempatan mengikuti tes seleksi penerimaan pegawai di instansi tersebut. Ia mempunyai banyak waktu untuk mempersiapkan diri, karena pelaksanaan tes seleksi masih beberapa bulan ke depan. Hal ini membuatnya sangat bersemangat dan berharap dapat lulus dalam ujian penerimaan tersebut. Semasa kuliah, Pramana dikenal sebagai mahasiswa yang cerdas dan selalu meraih nilai tertinggi dalam semua mata kuliah yang diikutinya.

Pada saat ujian seleksi tiba, ia terbukti mampu menyelesaikan ujian tersebut dengan sangat baik. Hal ini membuatnya menjadi sangat percaya diri bahwa kesuksesannya sudah di depan mata. Tak lama hasil ujian pun diumumkan. Apa yang terjadi? Ia sangat terkejut karena ia tidak mendapati namanya dalam daftar peserta yang lulus. Kenyataan ini membuat hatinya hancur. Sangat jelas kesedihan tergambar di wajahnya. Ia sama sekali tidak mengerti apa yang menjadi penyebab kegagalannya. Ia pada akhirnya menyalahkan takdir, dan dikatakan takdir tidak berpihak kepadanya. Kekecewaan Pramana tidak sampai di situ, dia bahkan memutuskan tidak akan pernah mengikuti ujian penerimaan pegawai negeri sipil lagi.

Asisah, teman Pramana juga mengikuti ujian seleksi peneminaan CPNS yang sama. Ia juga tidak kalah dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian seleksi itu. Ia juga berharap diterima sebagai pegawai negeri sipil. Namun sama dengan Pramana, Asisah juga tidak lulus dalam seleksi itu. Kegagalan itu membuatnya sangat sedih dan kecewa. Akan tetapi, ada satu hal yang membedakan dia dengan Pramana, yaitu Asisah tidak membiarkan kegagalannya itu mempengaruhi pikirannya. Perasaan kecewanya hilang dalam beberapa hari, setelah itu dia kembali tenang. Ia bahkan bertekad untuk kembali mengikuti ujian penerimaan PNS tahun depan.

Sayangnya, meskipun Asisah sudah berusaha lebih keras ketimbang tahun sebelumnya, ia masih belum lulus juga. Asisah pun kembali merasakan kekecewaan yang sama. Kekecewaan itu wajar saja, bayangkan dua kali berturut-turut ia gagal dalam ujian penerimaan PNS. Akan tetapi, sikapnya yang pantang menyerah benar-benar merupakan sebuah sikap yang bisa diraih. Ketimbang tenggelam dalam kekecewaan, Asisah kembali menanamkan tekadnya untuk kembali mengikuti ujian seleksi PNS tahun depan.

Betapa bahagianya Asisah, setelah tiga kali mencoba akhirnya ia berhasil lulus. Ia merasa bahagia karena berhasil menjadi staf medis di rumah sakit pemerintah. Bagaimana dengan kabar Pramana? Karena ia bertekad tidak akan pernah mencoba lagi, kini dia menjadi orang yang patah semangat dan kehilangan gairah. Dapat Anda lihat bahwa rahasia kesuksesan Asisah terletak pada sikapnya yang tidak mudah menyerah saat kegagalan menghantamnya. Ia benar-benar memiliki sebuah ambisi dan berusahan sangat keras untuk mewujudkan impian tersebut menjadi kenyataan sehingga tidak mengherankan jika pada akhirnya ia berhasil meraih mimpinya.

Keberhasilan akan datang kepada mereka yang bersedia belajar mengatasi semua rintangan dalam hidupnya. Mengomentari tentang pentingnya sikap tenang dalam menghadapi masalah, seorang penulis mengatakan,”Semua masalah yang ada di dunia tidak akan pernah bisa menghancurkan seorang anak manusia, kecuali jika masalah-masalah tersebut mampu merasuk ke dalam jiwanya . . .”

Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari kisah Pramana dan Asisah tersebut? Jelas sekali bahwa orang yang ingin meraih kesuksesan tidak perlu merasa takut membuat kesalahan. Mereka tahu pasti bahwa kesuksesan yang instant hanyalah merupakan mimpi di siang bolong. Mereka akan menyikapi sebuah kegagalan sebagai sebuah keberhasilan yang tertunda.

Sampai saat ini puisi-puisi karya Keats masih dianggap sebagai tipe puisi romantis paling sempurna. Perlu Anda ketahui bahwa puisi-puisi itu tidak serta merta lahir dalam penerungannya. Dalam membuat karyanya, Keats terlebih dahulu menuliskan puisinya, lalu memperbaikinya, menulisnya lagi, lalu memperbaikinya lagi, dan terus berulang sampai puisi tersebut menjadi sempurna. Kisah ini semakin menguatkan kesimpulan bahwa sebuah karya luar biasa merupakan hasil dari proses trial and error.

Dengan perkataan lain, sebuah kesalahan dan kegagalan menyimpan sebuah nilai pendidikan yang penting. Ketika kita melakukan sebuah kesalahan, maka yang perlu kita lakukan adalah mengakui kesalahan tersebut dan berusahan sekuat tenaga untuk memperbaikinya. Kita juga harus yakin bahwa kesalahan tersebut tidak akan terulang lagi di masa depan. Sikap seperti ini merupakan kunci dalam meraih kesuksesan. J.S. Murrel dengan tepat mengatakan,” Banyaknya waktu yang Anda habiskan dalam usaha meraih kesuksesan bukanlah hal penting harus Anda pertimbangkan. Sebaliknya pertimbangan yang harus Anda pikirkan adalah kecerdasan saat Anda melakukan usaha tersebut, dan yang lebih penting lagi adalah pelajaran apa yang bisa Anda peroleh dari kesalahan yang sudah Anda lakukan.”

Ketekunan merupakan rahasia sukses dalam segala hal. Para ilmuwan besar, seperti Michael Faraday, Albert Einstein, Lavoiser, Avogadro serta para penemu piranti pendukung kehidupan seperti Wrigh bersaudara (penemu pesawat terbang) dan para penemu hebat lainnya, tentu tidak serta merta menghasilkan teori dan hasil yang mereka kehendaki, semua melalui proses trial and error. Mereka tidak hanya sekali berusaha. Sebaliknya, mereka mencapai kejayaan tersebut karena mereka tidak pernah takut ketika melakuka kesalahan, dan justru mereka belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut. Mereka memahami betapa berharganya kalimat,”Tidak ada kata terlambat untuk melakukan perbaikan.”

Jalan menuju kesuksesan, seperti jalan meraih cinta sejati, sering kali bergelombang dan berat. Dan jalan yang demikian, suatu saat sangat mungkin akan membuat Anda terpeleset, meskipun Anda telah menata langat dengan sangat hati-hati. Dan ini belum seberapa. Dalam keadaan yang demikian, lawan-lawan Anda sangat akan menambah rintangan yang harus Anda lalui dengan menjegal langlah Anda, atau melakukan apa saja agar Anda patah semangat. Akan tetapi, mereka yang mampu bersikap bijak tidak akan pernah membiarkan para musuhnya menjadi pihak yang meraih kemenangan. Layaknya seorang pengemudi yang ahli, orang yang bijak dengan lihai akan berusaha mengatasi rintangan hidup yang mereka hadapi dan tidak pernah gentar dengan kesengsaraan. Ia tetap akan berusaha dengan gigih hingga akhrinya mampu meraih keberhasilan.

Tidak seharusnya kita takut kepada kegagalan. Kegagalan bukan sebuah hal yang buruk. Kegagalan merupakan sebuah anugerah yang tersembunyi. Kegagalan berperan penting dalam membangun dan memperkuat karakter kita. Orang yang pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya kelak akan menjadi orang yang penuh perasaan dan kemuliaan hati. Mereka tidak akan pernah mencela kesalahan orang lain, dan sebaliknya mereka akan mendukung kesuksesan orang lain dengan sikap simpatik dan penuh pengertian.

Ketahuilah, kesalahan yang disikapi dengan baik dapat memunculkan semangat yang menjadi factor penting dalam meraih sukses. Orang yang telah mengalami proses kesalahan dan memperbaikinya akan memiliki sikap yang tangguh. Ia, sepenuhnya mengerti bahwa kesuksesan tidak akan datang dengan duduk manis saja. Seperti seorang petani yang ingin mendapatkan panen yang melimpah, ia terlebih dahulu harus bekerja keras, menghadapi teriknya sengatan matahari, kencangnya angin, dan derasnya hujan dengan rasa percaya diri dan semangat yang kuat.
diposting oleh : ayudigiblog.blogspot.com

Selasa, 18 November 2008

Menjadi Pribadi Menyenangkan

SAMA-sama di PHK, si A terus meratapi nasib, si B malah jadi petani sukses. Sama-sama miskin, si A menjadi minder, si B aktif bermasyarakat. Sama-sama disakiti, si A tak mau berteman lagi, si B malah jadi banyak teman.

Setiap hari orang berhadapan dengan aneka masalah baik masalah ekonomi (kenaikan harga – harga, bbm, dll), keluarga (pertengkaran atau perselisihan), sekolah (gagal ujian, dimarahi guru, dll), ataupun masalah pekerjaan (tugas belum tuntas, gagal bekerja, dll).

Banyak juga yang menghadapi masalah berat yang menimbulkan perubahan dalam hidup, sebut saja penyakit yang parah (stroke, kanker, dll), bangkrut, atau kematian orang yang dicintai.

Masalah dapat sama tetapi sikap dan tanggapan orang terhadap masalah dapat berbeda…akibatnya pengaruhnya pada diri orang juga berbeda. Ada yang menyenangkan (membawa manfaat positif untuk pengembangan pribadi maupun orang lain) dan ada yang tidak menyenangkan (merugikan diri dan orang lain)

Sikap Positif
Seorang psikolog bernama Kobassa menemukan 3 sikap positif yang sangat mendukung kesehatan pribadi, yaitu:

1. Kontrol, yaitu orang yang memiliki keyakinan bahwa dirinya dapat menjadi penentu nasibnya sendiri. Cara pandang ini menyehatkan karena orang tidak mudah menyalahkan orang lain, situasi atau Tuhan untuk kegagalan atau masalah-masalah yang dialami.

Untuk setiap peristiwa baik itu yang menyenangkan ataupun yang menyusahkan orang dengan keyakinan kontrol yang tinggi ini cenderung akan melakukan refleksi atau introspeksi diri. Dengan refleksi, orang dapat belajar dari pengalaman-pengalaman hidupnya sehingga pengertiannya akan terus bertambah untuk menghadapi masalah-masalah kehidupan.

2. Komitmen, yaitu perasaan bertujuan dan keterlibatan dengan kegiatan-kegiatan, maupun hubungan-hubungan dengan orang-orang lain. Dengan komitmen ini, orang-orang tidak cepat menyerah dengan banyaknya tekanan hidup, karena ia dapat meminta bantuan pada orang-orang lain di saat mengalami banyak tekanan.

Orang dengan komitmen yang rendah seringkali memandang keterlibatan dalam kegiatan dan hubungan dengan orang lain hanya akan menjeratnya pada kewajiban-kewajiban yang melelahkan. Akibatnya, ia tidak memiliki sumber-sumber bantuan sosial yang dapat membantunya bertahan ketika menghadapi tekanan hidup.

3. Tantangan, yaitu : Cara memandang kesulitan sebagai sesuatu yang dapat mengembangkan diri bukan mengancam rasa aman diri. Orang demikian adalah orang yang mau mengerahkan segenap sumber dayanya untuk menghadapi persoalan bukan menghindarinya, karena ia tahu manfaatnya untuk pengembangan kemampuan atau ketrampilan diri.

Sebaliknya orang yang memandang persoalan hidup sebagai sesuatu yang mengancam rasa amannya, cenderung akan menghindarinya sehingga ia kehilangan kesempatan untuk lebih meningkatkan diri. Kalaupun orang ini terpaksa menghadapinya biasanya ia akan menghadapi dengan bersungut-sungut akibatnya malah tambah tertekan dan dapat memunculkan persoalan-persoalan baru dalam relasinya dengan orang lain.

Psikolog lain Victor Frankl menemukan bahwa ternyata sikap penerimaan dan syukur membuat orang lebih mampu menghadapi penderitaan. Penerimaan berarti menerima penderitaan atau kesusahan sebagai suatu lakon kehidupan orang.

Hidup memiliki dua sisi, ada susah ada senang, ada baik dan ada buruk. Bersikap jantan dan adil dalam menghadapi hidup menjadi senjata dan kekuatan agar dapat berbesar hati menerima kesusahan. Dalam kepedihan hati, mencari hal – hal baik yang masih dapat disyukuri juga akan membantu proses penerimaan terhadap penderitaan atau kesusahan. Tetapi perlu diingat, menerima tidak berarti menyerah secara pasif, menerima mengarah pada sikap hati untuk berserah diri.

Jadi, pribadi sehat bukanlah pribadi yang bebas dari masalah, pribadi sehat tidak juga berarti senang terus-menerus. Pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu menghadapi setiap persoalan hidup dengan “tersenyum” karena ia memiliki sikap positif terhadap setiap persoalan untuk pengembangan pribadi, membuatnya lebih mau terbuka pada setiap pengalaman manis ataupun getir, menerima dan mensyukurinya.

Pribadi sehat adalah pribadi yang menyenangkan. Sikap tidak mudah menyalahkan orang lain, kemauan untuk berkomitmen, penerimaan dan rasa syukur membuat pribadi sehat lebih mampu menghargai orang lain dan menjadikannya pribadi yang menyenangkan.

Lalu menjadi pribadi yang menyenangkan, perlukah? Tentu saja perlu! Karena orang butuh kehadiran orang lain. Orang tak dapat hidup sendiri dan melakukan segalanya sendiri.

Ketika seseorang menjadi pribadi yang menyenangkan, ia tidak hanya membahagiakan orang lain, tetapi ia juga membahagiakan dirinya sendiri. Hubungan yang baik dan menyenangkan tentu juga akan mengarah pada kesuksesan dalam hidup (dalam sekolah, pekerjaan, pernikahan, keluarga, ataupun dalam masyarakat).

Mari belajar menjadi pribadi yang sehat. Ketika masalah datang, kita boleh bersedih dan merasa kecewa, tetapi kita juga harus memutuskan apakah akan menyerah dan hidup dalam penderitaan selamanya? Atau belajar menerima, memutuskan untuk bangkit dan mengubah hidup menjadi lebih baik? Kita sendiri yang memutuskan… !

Minggu, 26 Oktober 2008

Kekuatan D.U.I.T

Apa sich D.U.I.T?

ahhh... sebenarnya cuman singkatan doank... tetapi kekuatannya sangat luar biasa, sebagai seorang muslim saya sudah membuktikan sendiri...

singkatan D.U.I.T = Doa, Usaha, Ikhlas dan Tawakal... that's all!
oke dech saya terangin satu-satu...

DOA

* Sebagai seorang muslim, kita diwajibkan untuk selalu berdoa, karena di dalam doa ada sikap kepasrahan kita kepada Alloh SWT. Selain itu, sebaiknya kita awali doa dengan mengetahui apa yang sebenarnya kita inginkan. Sehingga kita bisa berdoa dengan lebih detil tetapi tidak terlalu detil karena segala sesuatunya kita serahkan kepada-Nya. Memohon kepada Alloh untuk ditunjukkan jalan, cara, strategi, usaha yang tepat dan benar - smart work untuk mewujudkan impian-impian kita.
* Tentang kekuatan DOA dan PASRAH ini salah satunya bisa Anda baca pada artikel kisah Pelajaran dari Laptop yang Error!

USAHA

* Berkaitan dengan doa yang telah saya terangkan sebelumnya. Secara intuisi dan naluri, Alloh pasti mengabulkan doa dalam beberapa cara, apapun caranya Dia pasti tunjukkan jalan, strategi, cara, usaha bahkan peluang yang tepat yang harus kita lakukan untuk mewujudkan impian-impian kita...
* Tapi kebanyakan dari kita justru membiarkan begitu saja peluang-peluang yang telah diberikan kepada-Nya, kesimpulannya Alloh sudah mengabulkan doa qta, tapi...
* Dengan kata lain kita melakukan USAHA atas dasar petunjuk-petunjuk-Nya, mengikuti intuisi, mungkin adakalanya kita diminta Alloh untuk pergi ke toko buku (ada sesuatu yang mendorong kita untuk ke toko buku pada suatu hari), kemudian kita lihat-lihat buku di toko buku, weleh-weleh kok ada buku menarik dan pas dengan apa yang sedang kita pikirkan bagaimana strategi mewujudkan impian-impian kita. Lakukan pembelian, jika Anda terbatas dananya sedangkan buku lebih dari 1 judul, tanyakan pada hati kecil Anda mana yang prioritas dibeli dan jangan lupa dibaca serta dipraktekkan!
* Atau berangkali ada sesuatu yang mendorong kita untuk menemui seseorang, melakukan sesuatu hal yang mungkin kelhatan sepele, membeli suatu barang, ingat dengan peluang bisnis dari salah seorang rekan dan lain sebagainya...
* Intinya kita tetap harus melakukan USAHA, tidak cuman ide doang...

IKHLAS

* Ikhlas serta bersyukur atas segala sesuatu yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita selama ini. Baiklah saya mo tanya kepada Anda? Saat bangun pagi tadi, sudahkah Anda bersyukur? Bersyukur atas segala kenikmatan, barokah, karunia-Nya?
* Jadi ikhlas yang saya maksudkan disini lebih ke arah mensyukuri segala macam kenikmatan, barokah, kelimpahan yang telah diberikan Alloh kepada kita...
* Gunakan kekuatan bersyukur yang iklhas untuk mewujudkan perasaan keberlimpahan yang luar biasa...
* Semakin Anda bersyukur semakin yakin doa-doa Anda pasti akan dikabulkan untuk Anda dengan cara yang paling, dengan cara yang paling tepat, di saat yang paling baik, di saat yang paling tepat bagi Anda...
* Alhamdulillahirobbil'alamin...

TAWAKAL

* Jelas sekali, bagi seorang muslim setelah melakukan USAHA disertai dengan rasa SYUKUR YANG IKHLAS adalah menyerahkan segala urusan kepada Alloh semata. Manusia berusaha, Alloh menentukan!
* Tawakal disini mengandung pengertian Keep trying, terus mencoba, gagal, ubah strategi, coba lagi, gagal, ubah strategi, gagal lagi, ubah strategi? Sebentar sahabat, cara ini acara konvensional, kita boleh berusaha dan bertawakal, selalu bangkit dari kegagalan. Tetapi ada cara yang lebih baik... apa itu?
* NYONTEK!
* Ya betul! NYONTEK, Anda tidak salah baca!
* NYONTEK ORANG SUKSES sebagaimana 'gambaran' Anda, mereka juga melakukan yang sama, usaha, gagal? coba lagi dan seterusnya, ngapain repot-repot jika mereka sudah punya caranya... ya tinggal kita tiru saja iya khan?
* Apakah harus nyontek 100%? Ya nggak harus to... disesuaikan dengan diri Anda dan 'alam' sekitar Anda - jadi fleksibel... Keep it trying...

Nah itu sekilas dari informasi tentang D.U.I.T, silahkan Anda praktekkan, sharing hasilnya di komentar atau Anda mo komentar apa saja juga boleh.

okey... May Alloh always be with us... amin!

Kamis, 18 September 2008

SPSS - Software analisis data yang user friendly

Dunia bisnis demikian kompetitifnya sekarang ini. Sudah waktunya Anda membuat keputusan strategis berdasarkan informasi yang diperoleh dari data-data yang Anda miliki.
Piranti lunak apa yang bisa membantu Anda untuk menganalisa dan memberikan informasi serta pengertian mendalam dari data-data yang tersedia? Yang mudah digunakan dan mudah dipelajari dengan cepat? Jawabannya, jelas SPSS !

SPSS menyediakan berbagai fasilitas perangkuman dan presentasi data. Mulai dari yang paling sederhana dalam bentuk grafik, seperti pie chart, histogram, bar chart, scatterplot, sampai dalam bentuk tabel yang siap untuk diekspor ke Microsoft Word, Excel, PowerPoint, ataupun PDF.

Proses persiapan dan analisis data jelas akan menjadi lebih mudah dan efisien dengan menggunakan SPSS. Fitur-fitur SPSS mulai dari pengkategorian data interval, restrukturisasi data, penggabungan data, pengeliminasian duplicate records, sampai pengelompokkan variabel-variabel, akan membantu Anda dalam hal persiapan data.

Sedangkan untuk analisis data sendiri, SPSS menyediakan berbagai macam prosedur analisis statistik dan prosedur machine learning yang canggih (populer dengan sebutan artificial intelligence). Prosedur yang disediakan sangat lengkap untuk berbagai aplikasi bisnis seperti segmentasi pelanggan, survei kepuasan pelanggan atau pegawai perusahaan, proyeksi penjualan atau stok barang, atau pengembangan produk atau jasa baru.

Semua pekerjaan di atas dilakukan dengan bantuan dialog box, tanpa perlu mengerti bahasa pemrograman !

Anda ragu tidak dapat mengoptimalkan SPSS Anda? Dengan bantuan team kami yang ahli di bidangnya, Anda tidak perlu merasa khawatir lagi.

Kamis, 11 September 2008

Banyak Mendengar Dan Rendah Hati

Banyak mendengar dan rendah hati sejatinya saling bertautan. Sifat banyak mendengar yang dipunyai oleh seseorang, niscaya akan berdampak atau berpotensi menjadikan orang tersebut bersifat rendah hati. Sebaliknya, orang yang bersikap rendah hati (humble) akan lebih banyak mendengar. Mengapa demikian ? Salah satu ciri kerendahan hati adalah mau mendengar pendapat, saran dan menerima kritik dari orang lain. Sering dikatakan bahwa Tuhan memberi kita dua buah telinga dan satu mulut, yang dimaksudkan agar kita lebih banyak mendengar daripada berbicara. Kadang-kadang hanya dengan mendengarkan saja, kita dapat menguatkan orang lain yang sedang dilanda kesedihan atau kesulitan. Harus diakui, kegiatan mendengar bukanlah suatu pilihan yang kita ambil dengan perasaan suka cita. Hampir bisa dipastikan, kebanyakan orang lebih suka berbicara bukan ?

Cobalah bercermin ke diri kita sendiri. Kita senang mengungkapkan gagasan-gagasan kita. Kita juga merasa lebih enak memperkenalkan posisi, menonjolkan pendapat dan perasaan kita. Sebenarnya, kebanyakan orang tidak ingin mendengar seperti halnya keinginan mereka berbicara dan didengarkan. Karena itulah kita lebih memusatkan perhatian pada kata-kata yang akan kita ucapkan daripada memberi perhatian penuh pada apa yang diutarakan orang lain. Selain itu, kita sering menyaring kata-kata orang lain berdasarkan pendapat dan kebutuhan kita sendiri. Jika kita melihat sisi negatif, mendengarkan orang yang sedang berbicara terkadang tanpa kita sadari terasa membebani kita. Namun jika kita selalu melihat sisi positif, dengan mau mendengarkan orang lain, kita dapat memecahkan sebagian besar
masalah yang sedang dihadapi oleh orang tersebut. Mendengar juga berarti mau membuka diri dan menerima. Suatu sifat yang menggambarkan kerelaan untuk menerima kelebihan dan kekurangan orang lain maupun diri kita sendiri.


Sikap rendah hati, mengharuskan kita membuang ego jauh-jauh. Dan hal ini, kadang bagi sebagian orang sangat sulit dilakukaan ! Di antara sekian banyak ego antara lain adalah ego ingin menonjol, ingin dominan, ego ingin lebih dikenal ataupun ego ingin selalu didengar dan diperhatikan orang lain. Ego-ego ini akan sulit dihilangkan jika kita tidak mempunyai keinginan untuk berubah dari yang bersikap sombong mau menang sendiri berubah menjadi bersikap rendah hati. Jika kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, sifat orang yang tidak rendah hati, diantaranya adalah pertama, tidak bisa menerima kritikan walaupun itu sesuatu yang konstruktif.

Ketika menerima kritikan, hal pertama yang dilakukan adalah menolak dan mencari alasan pembenaran untuk menutupi kelemahannya. Jika kita melihat dari sisi positif kritikan sebenarnya adalah ungkapan tulus orang lain yang mau menunjukkan kekurangan yang ada pada diri kita. Justru seharusnyalah kita berterimakasih jika ada teman atau sahabat yang bersedia mengkritik. Namun harus diakui kebanyakan dari kita lebih suka minta dipuji daripada dikritik. Kemudian yang kedua, tidak mau menerima kelebihan yang dimiliki orang lain. Idealnya, segala sesuatu yang menunjukkan kelebihan positip yang dimiliki orang lain hendaknya dikagumi. Sejatinya, mengagumi kelebihan orang lain, akan menjadikan kita terobsesi untuk meneladani orang tersebut. Belajar dari kelebihan orang lain akan membantu kita untuk mengoreksi sikap-sikap kita yang selama ini tanpa kita sadariu banyak kekurangannya.


Mungkin Anda pernah mendengar peribahasa Jawa yang berbunyi "ngluruk tanpa bala (menyerang tanpa pasukan), menang tanpa ngasorake (menang tanpa harus menindas), lan sugih tanpa bondo (kaya tanpa harta)". Sejatinya makna filosofis yang terkandung dari ajaran itu sangat dalam! Penjelasan dari peribahasa itu adalah; dalam memenangkan suatu persaingan, kita tidak perlu menunjukkan kehebatan maupun memamerkan apa yang kita miliki. Bahkan, ketika kita menang sekali pun, tidak perlu kita pamer atau menunjukkan kesombongan atau mempermalukan pesaing atau kawan kita.. Dari beberapa penjelasan di muka, kiranya dapat disimpulkan, bahwa hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati !

Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang di atasnya merasa nyaman dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minderJim Collins, pakar management kondang, dalam bukunya yang sangat bagus, Good to Great, mengajarkan kepada kita, bagaimana sikap rendah hati itu harus dimiliki oleh para pemimpin masa kini. Ada beberapa hal yang menarik dari hasil penelitian Collins dan dua puluh orang asistennya selama lima tahun dengan metodologi ilmiah yang sangat solid, yang menjadi bahan dasar buku tersebut. Dari awal, Collins sudah berkali-kali berpesan kepada tim risetnya untuk tidak memedulikan faktor pemimpin dalam mencari kunci sukses perusahaan. Ia sadar bahwa kepemimpinan memang cenderung "bersifat romantis" yaitu kalau perusahaan sukses, itu pasti karena pemimpinnya, demikian juga kalau gagal jangan selalu menyalahkan anak buah.

Menurut Collins, pemimpin yang disebut sebagai "Level 5 Leaders" adalah para pemimpin yang rendah hati, tidak pernah menyombongkan diri, bahkan cenderung pemalu. Mereka menunaikan tugas dengan diam-diam tanpa berupaya mencari perhatian dan pujian publik. Apabila mereka berhasil, mereka selalu berusaha untuk memberi kredit kepada orang lain atau hal lain di luar diri mereka. Apabila ada kegagalan, mereka bertanggung jawab secara pribadi dan tidak mencari kambing hitam. Ambisi mereka adalah untuk kelanggengan perusahaan, bukan penggemukan dan kepentingan diri.

Selasa, 22 Juli 2008

Persyaratan peserta sertifikasi Dosen :

Persyaratan peserta sertifikasi:
(a) dosen tetap di perguruan tinggi negeri, dosen DPK di perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dosen tetap yayasan;
(b) dosen yang telah bekerja sekurang-kurangnya dua tahun;
(c) memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya Asisten Ahli;
(d) memiliki kualifikasi akademik sekurang-kurangnya S2; dan
(e) mempunyai beban akademik sekurang-kurangnya 12 sks per semester dalam dua tahun terakhir di perguruan tinggi di mana ia bekerja sebagai dosen tetap; tugas tambahan dosen sebagai pejabat struktural (di lingkungan perguruan tinggi) diperhitungkan sks nya sesuai aturan yang berlaku.

B. Persyaratan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen

B. Persyaratan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen
Persyaratan Umum PTP-Serdos adalah sebagai berikut:
1. Memiliki program studi terakreditasi sekurang-kurangnya 40% peringkat B ke atas baik untuk jenjang S1, S2, maupun S3 secara keseluruhan;
2. Sekurang-kurangnya memiliki tiga guru besar tetap bergelar doktor.
3. Menyelenggarakan program pascasarjana;
4. Memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan;
5. Memiliki unit penyelenggara yang dianggap mampu melaksanakan program sertifikasi pendidik bagi dosen (P3AI dan/atau unit sejenis);
6. Memiliki komitmen untuk menjadi lembaga penyelenggara sertifikasi dosen sesuai peraturan yang ditetapkan;
7. Pernah memperoleh Program Hibah Kompetisi;
8. Mendapatkan persetujuan Menteri Pendidikan Nasional.
C. Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen
Penetapan PTP Sertifikasi Dosen (PTP-Serdos) dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional atas usulan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, setelah melalui seleksi dengan menggunakan kriteria sebagaimana yang disebutkan di Bab II.B. Perguruan tinggi mengajukan proposal ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan melengkapi data sebagai berikut:
1. Jumlah guru besar tetap bergelar doktor;
2. Kepemilikan program pascasarjana;
3. Kepemilikan pendidik dan tenaga kependidikan yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan;
4. Kepemilikan unit penyelenggara yang dianggap mampu melaksanakan Program Sertifikasi Pendidik bagi Dosen (P3AI dan/atau unit sejenis);
5. Kepemilikian komitmen untuk menjadi lembaga penyelenggara sertifikasi dosen sesuai peraturan yang ditetapkan;
6. Pemerolehan Program Hibah Kompetisi; dan
7. Kepemilikan rumpun ilmu dan program-program studi yang ada di dalamnya beserta status akreditasinya, dan kepemilikan calon asesor dalam rumpun ilmu itu.
Untuk melaksanakan sertifikasi pada rumpun ilmu tertentu maka PTP-Serdos harus memenuhi syarat:
1. pada rumpun tersebut PTP-Serdos memiliki program studi yang terakreditasi sekurang-kurangnya 40% peringkat B ke atas;
2. mempunyai asesor pada rumpun bidang tersebut minimal dua orang;
3. secara berturut-turut selama empat semester terakhir melaporkan kegiatan akademiknya melalui EPSBED;
4. mengajukan proposal dengan menyebutkan rumpun ilmu yang relevan.

Rabu, 02 Juli 2008

Friendster, Pesona Baru Dunia Online

Nyaris tanpa promosi, tapi hanya dalam tempo setahun mampu membangun komunitas online yang sukses dan menarik sembilan juta anggota. Mimpi? Tidak. Friendster.com telah membuktikan, tanpa gegap gempita iklan, hanya mengandalkan jaringan anggotanya, mampu menjadi fenomena Internet tahun ini sehingga jadi incaran para pemodal kelas kakap.

Hebatnya, meski masih dalam versi beta, Friendster telah meraup dana US$ 13 juta atau sekitar Rp 130 miliar dari modal ventura dan pemain Internet kelas berat seperti mantan CEO Yahoo! Tim Koogle, mantan CEO Paypal Peter Thiel, serta mantan VP Amzon.com Ram Shriram.

Mengapa Friendster baru diperkenalkan tahun lalu dapat menjadi begitu fenomenal? Jawabannya sederhana: karena menawarkan arsitektur baru berkomunikasi yang tak mungkin dilakukan di dunia nyata. Ketika kita bertemu seorang teman, misalnya, kita hanya melihat sosok dia semata. Kita nyaris tak pernah membayangkan, bahkan tidak tahu, siapa saja teman sang teman kita. Mustahil pula kita memetakan siapa teman dari teman sang teman kita itu. Friendster mampu membuka tabir keterkaitan yang amat rumit di dunia nyata menjadi sederhana namun menarik di dunia maya.

Pengguna Friendster memahami betul betapa hal yang nyaris mustahil itu bisa terwujud di sana. Ketika pertama kali mendaftar menjadi anggota Friendster, Anda dipersilahkan membuat halaman web personal, dengan mengisi data-data pribadi dengan foto-foto diri. Selain nama, informasi yang dapat diisi adalah asal sekolah, tempat kerja, buku dan film favorit. Dengan mengisi info yang benar, Anda akan dengan mudah menemukan teman yang punya hobi sama, pernah kerja di tempat yang sama, atau dari sekolah yang sama. Saya misalnya, memasukkan Karl May sebagai pengarang idola, dengan amat mudah menemukan pecinta pengarang buku Winnetou itu. Betapa kagetnya saya ketika mendapatkan teman lama yang tak saya sangka sedikitpun sebagai pembaca setia serial petualangan Winnetou dan Old Shutterhand. Mudah ditebak, saya jadi punya teman diskusi petualangan dua sahabat itu di Amerika dan Balkan.

Tujuan Anda ikut Friendster juga wajib diisi, apakah mencari teman kencan, sekadar menolong orang lain, atau sekadar berteman (activity partner). Status juga perlu dinyatakan (sudah punya pasangan atau dalam pencarian pasangan). Informasi lain yang dapat diisi dalam data personal adalah "siapakah sesungguhnya Anda (menurut deskripsi Anda sendiri)" serta "ingin bertemu orang seperti apa". Dengan membaca dua kolom ini saja Anda langsung harus paham apakah Anda bisa menjadi teman seseorang atau tidak. Jika anda lelaki dan menemukan anggota Friendster perempuan dengan informasi "Cowo dilarang masuk, tak usah add sebagai teman, pasti tidak ditanggapi", dan di daftar temannya hanya berisi sesama kaum Hawa, Anda harus mahfum.

Mengundang orang lain dalam jaringan teman adalah fasilitas paling unik Friendster. Begitu orang yang Anda undang sebagai teman setuju, foto dan nama mereka akan tampil dalam halaman personal Anda. Hebatnya, Anda juga langsung terhubung pada teman-teman dari teman Anda tersebut. Begitu juga sebaliknya, teman baru Anda langsung terhubung ke teman-teman Anda. Danah Boyd, pengamat Friendster yang kini diakui sebagai guru "social network" oleh para programmer dan pemodal ventura dunia, mendeskripsikan Friendster secara tepat: "Friendster adalah sebuah wahana yang secara tegas menyatakan siapa saja teman anda, bagaimana profil mereka, dan mempersilahkan mereka untuk saling melihat melalui jalur Anda."

Bayangkan saja, Anda yang memiliki hanya 18 teman di Friendster, bisa terhubung ke jaringan teman dari 18 teman Anda, dan tanpa sadar Anda terhubung ke lebih dari 15 ribu orang dalam sebuah jaringan teman dalam sekejap. Itu pun masih dilengkapi dengan berbagai fitur menarik lainnya untuk berkomunikasi. Ada pesan personal yang hanya bisa dikirim oleh teman dalam jaringan. Ada bulletin board yang berisi pesan-pesan yang dapat dibaca oleh semua teman dalam jaringan. Ada pula fasilitas testimonial, di mana teman-teman Anda dapat mengisi kesan-kesan mengenai Anda. Friendster benar-benar merupakan perpaduan luar biasa antara email, bulletin board, personal web serta "jaringan sosial".

Pesona baru dunia maya inilah yang menyihir sebagian besar pengguna awal Friendster terhenyak di depan komputer, menghabiskan banyak waktu di dunia maya tersebut. Mereka keasyikan menelusuri jaringan teman, menemukan kejutan-kejutan baru dari teman-teman baru, mengundang teman-teman baru, memeriksa testimonial yang dikirim teman-teman lama, mengecek pesan baru, dan seterusnya. Tak mengherankan jika Friendster yang semula dirancang untuk ajang kencan online, kini berkembang jauh lebih luas dan hebat. Dalam sekejap anggotanya melesat menjadi 9 juta. Bukan hanya anak-anak muda yang tertarik menjadi anggotanya. Kalau kita search anggota yang usianya di atas 40, tidak sedikit nama yang muncul. Dengan fitur-fitur yang mudah digunakan pemakai internet pemula, Friendster memang tidak menghalangi siapapun antara usia 10 sampai 60 tahun untuk bergabung.

Ada seorang anggota yang mengatakan, "Friendster itu ibarat candu, sekali pakai ketagihan!" Komentar ini ditulis oleh pria berusia 34 tahun, dan sudah punya satu anak. Ia mengaku membuka Friendster setiap hari untuk melihat adakah kawan lama (dan baru) yang menemukannya, dan apakah kawan-kawan yang ia ajak bergabung sudah menanggapi emailnya dan masuk dalam lingkarannya temannya. Satu lagi anggota Friendster bercerita kalau ia tercengang-cengang mengetahui kawannya yang tampak alim, pendiam dan sering berkhotbah, ternyata penggemar Linkin' Park. "Ini hanya bisa saya ketahui lewat Friendster," komentarnya sambil tertawa.

Tentu masih banyak kelemahan Friendster. Salah satunya adalah munculnya Fakester, istilah bagi mereka yang membuat profil palsu di Friendster dan membuat jaringan teman palsu. Kelemahan lain, siapa saja dapat membuat account di Friendster, sehingga ada account atas nama lembaga, termasuk Universitas Gadjah Mada dan Mailing List para pecinta marketing paling aktif di Indonesia, Marketing Club. Mana ada Universitas atau Mailing List punya teman?

Tapi kelemahan itu tidak mengurangi daya tarik Friendster. Bagi anggota, Friendster adalah wahana menarik. Bagi sang penemu, inilah wahana bisnis yang sungguh menggiurkan. Potensi pendapatannya sangat besar. Iklan online di Friendster saat ini memang belum banyak karena masih versi beta. Namun banyak calon pemasang iklan yang lebih tertarik memasang iklan di sebuah komunitas yang profil anggotanya jelas seperti Friendster. Apalagi jika iklannya dapat dipersonalisasi, dikirim ke target audience yang cocok dengan iklannya.

Pendapatan kedua adalah dari keanggotaan. Saat ini memang masih gratis. Namun sudah ada kasak kusuk untuk mengutip biaya untuk layanan khusus Friendster versi finalnya dengan biaya US$ 9,95 atau Rp 99,5 ribu per bulan. Asumsikan 10% saja dari anggota yang sekarang rela merogoh koceknya, maka pendapatan tahunan Friendster sekitar US$ 107,46 juta.

Menggiurkan memang. Tak heran jika nama-nama lain muncul menawarkan jasa sejenis Friendster, seperti Orkut dan Multiply. Orkut yang dibuat oleh salah satu orang Google bentuknya hampir mirip Friendster, sedangkan Multiply menyediakan mini website bagi tiap anggota yang lebih banyak fiturnya dibanding sekedar halaman anggota. Anggota Multiply mendapat halaman dengan alamat URL individu yang bisa diakses langsung tanpa harus masuk dari halaman kita seperti yang Anda perlu lakukan di Friendster.

Kini lahir pula Spoke dan LinkedIn, yang lebih berorientasi pada komunitas bisnis. Sama seperti Friendster, kedua wahana baru ini berhasil merayu investor. Spoke mendapat suntikan modal US$ 20 juta sedangkan LinkedIn US$ 4,7 juta. Dunia Dotcom yang sempat tenggelam, kini bangkit lagi berkat Friendster.

Rabu, 28 Mei 2008

Memotivasi Diri Sendiri dan Orang Lain

MEMOTIVASI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN

ADA BANYAK cara untuk memotivasi orang lain mencapai sasaran atau menyelesaikan suatu tugas maupun mengatasi persoalan atau tantangan yang dihadapinya. Salah satu karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kemampuannya untuk memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan atau misi dari organisasinya. Seorang pemimpin yang tidak mampu memotivasi orang-orangnya, tidak lebih dari seorang penunjuk jalan, yang tahu ke mana harus pergi tetapi sepenuhnya tidak dapat mengendalikan mereka yang dipandunya.

Kemampuan seorang pemimpin untuk memotivasi anggota timnya sangat dipengaruhi oleh kecerdasan emosinya (EQ-nya). Paling tidak ada enam keterampilan yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin, sebelum dia dapat memimpin orang lain, yaitu:
1. Mengenali emosi diri
Keterampilan ini meliputi kemampuan kita untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya kita rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, kita harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Ketidakmampuan untuk mengenali perasaan membuat kita berada dalam kekuasaan emosi kita, artinya kita kehilangan kendali atas perasaan kita yang pada gilirannya membuat kita kehilangan kendali atas diri dan hidup kita.

2. Mengelola emosi diri sendiri
Ada beberapa langkah dalam mengelola emosi diri sendiri, yaitu: pertama adalah menghargai emosi dan menyadari dukungannya kepada kita. Kedua berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita pernah berhasil menangani emosi ini sebelumnya. Ketiga adalah dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya. Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri (self controlled) yang paling penting dalam manajemen diri, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya.

3. Memotivasi diri sendiri
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri (achievement motivation). Kendali diri emosional ・menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati ・adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Keterampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki keterampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apa pun yang mereka kerjakan.



4. Mengenali emosi orang lain
Mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan keterampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut Stephen Covey sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Keterampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia secara efektif.

5. Mengelola emosi orang lain
Jika keterampilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar dalam berhubungan antarpribadi, maka keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan pilar dalam membina hubungan dengan orang lain. Manusia adalah makhluk emosional. Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang muncul dari interaksi antarmanusia. Keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang dahsyat jika kita dapat mengoptimalkannya. Sehingga kita mampu membangun hubungan antarpribadi yang kokoh dan berkelanjutan. Dalam dunia industri hubungan antarkorporasi atau organisasi sebenarnya dibangun atas hubungan antarindividu. Semakin tinggi kemampuan individu dalam organisasi untuk mengelola emosi orang lain (baca: membina hubungan yang efektif dengan pihak lain) semakin tinggi kinerja organisasi itu secara keseluruhan.

6. Memotivasi orang lain
Keterampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari keterampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Keterampilan ini adalah bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerja sama tim yang tangguh dan handal.


MENGENAL 3 JENIS MOTIVASI

MEMOTIVASI ORANG LAIN bukan sekadar mendorong atau bahkan memerintahkan seseorang melakukan sesuatu, melainkan sebuah seni yang melibatkan berbagai kemampuan dalam mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Paling tidak kita harus tahu bahwa seseorang melakukan sesuatu karena didorong oleh motivasinya. Ada tiga jenis atau tingkatan motivasi seseorang, yaitu:
(1) Motivasi pertama adalah motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation). Dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi, misalnya orang patuh pada bos karena takut dipecat, orang membeli polis asuransi karena takut jika terjadi apa-apa dengannya, anak-istrinya akan menderita.
(2) Motivasi kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation). Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu.
(3) Sedangkan motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya. Seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja berdasarkan nilai (values) yang diyakininya. Nilai-nilai itu bisa berupa rasa kasih (love) pada sesama atau ingin memiliki makna dalam menjalani hidupnya. Orang yang memiliki motivasi seperti ini biasanya memiliki visi yang jauh ke depan. Baginya bekerja bukan sekadar untuk memperoleh sesuatu (uang, harga diri, kebanggaan, prestasi) tetapi adalah proses belajar dan proses yang harus dilaluinya untuk mencapai misi hidupnya.

MEMOTIVASI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN

ADA BANYAK cara untuk memotivasi orang lain mencapai sasaran atau menyelesaikan suatu tugas maupun mengatasi persoalan atau tantangan yang dihadapinya. Salah satu karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kemampuannya untuk memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan atau misi dari organisasinya. Seorang pemimpin yang tidak mampu memotivasi orang-orangnya, tidak lebih dari seorang penunjuk jalan, yang tahu ke mana harus pergi tetapi sepenuhnya tidak dapat mengendalikan mereka yang dipandunya.

Kemampuan seorang pemimpin untuk memotivasi anggota timnya sangat dipengaruhi oleh kecerdasan emosinya (EQ-nya). Paling tidak ada enam keterampilan yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin, sebelum dia dapat memimpin orang lain, yaitu:
1. Mengenali emosi diri
Keterampilan ini meliputi kemampuan kita untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya kita rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, kita harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Ketidakmampuan untuk mengenali perasaan membuat kita berada dalam kekuasaan emosi kita, artinya kita kehilangan kendali atas perasaan kita yang pada gilirannya membuat kita kehilangan kendali atas diri dan hidup kita.

2. Mengelola emosi diri sendiri
Ada beberapa langkah dalam mengelola emosi diri sendiri, yaitu: pertama adalah menghargai emosi dan menyadari dukungannya kepada kita. Kedua berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita pernah berhasil menangani emosi ini sebelumnya. Ketiga adalah dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya. Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri (self controlled) yang paling penting dalam manajemen diri, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya.

3. Memotivasi diri sendiri
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri (achievement motivation). Kendali diri emosional ・menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati ・adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Keterampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki keterampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apa pun yang mereka kerjakan.



4. Mengenali emosi orang lain
Mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan keterampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut Stephen Covey sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Keterampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia secara efektif.

5. Mengelola emosi orang lain
Jika keterampilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar dalam berhubungan antarpribadi, maka keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan pilar dalam membina hubungan dengan orang lain. Manusia adalah makhluk emosional. Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang muncul dari interaksi antarmanusia. Keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang dahsyat jika kita dapat mengoptimalkannya. Sehingga kita mampu membangun hubungan antarpribadi yang kokoh dan berkelanjutan. Dalam dunia industri hubungan antarkorporasi atau organisasi sebenarnya dibangun atas hubungan antarindividu. Semakin tinggi kemampuan individu dalam organisasi untuk mengelola emosi orang lain (baca: membina hubungan yang efektif dengan pihak lain) semakin tinggi kinerja organisasi itu secara keseluruhan.

6. Memotivasi orang lain
Keterampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari keterampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Keterampilan ini adalah bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerja sama tim yang tangguh dan handal.


MENGENAL 3 JENIS MOTIVASI

MEMOTIVASI ORANG LAIN bukan sekadar mendorong atau bahkan memerintahkan seseorang melakukan sesuatu, melainkan sebuah seni yang melibatkan berbagai kemampuan dalam mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Paling tidak kita harus tahu bahwa seseorang melakukan sesuatu karena didorong oleh motivasinya. Ada tiga jenis atau tingkatan motivasi seseorang, yaitu:
(1) Motivasi pertama adalah motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation). Dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi, misalnya orang patuh pada bos karena takut dipecat, orang membeli polis asuransi karena takut jika terjadi apa-apa dengannya, anak-istrinya akan menderita.
(2) Motivasi kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation). Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu.
(3) Sedangkan motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya. Seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja berdasarkan nilai (values) yang diyakininya. Nilai-nilai itu bisa berupa rasa kasih (love) pada sesama atau ingin memiliki makna dalam menjalani hidupnya. Orang yang memiliki motivasi seperti ini biasanya memiliki visi yang jauh ke depan. Baginya bekerja bukan sekadar untuk memperoleh sesuatu (uang, harga diri, kebanggaan, prestasi) tetapi adalah proses belajar dan proses yang harus dilaluinya untuk mencapai misi hidupnya.

Kamis, 15 Mei 2008

Karakter Ideal seorang Pebisnis

Untuk dapat meraih kesuksesan dalam bisnis, anda harus memiliki karakter khas seorang pebisnis sejati. Seperti apakah karakter pebisnis sejati itu?

Beberapa hari yang lalu saya membuka situs Small Business Administration (SBA) Amerika Serikat, dan menemukan sebuah artikel yang agaknya cukup bisa menggambarkan beberapa karakter seorang pebisnis sejati. Mereka (SBA) menyebutnya sebagai “karakter para pebisnis sukses” karena memang menurut mereka beberapa karakter berikut ini banyak ditemukan pada mereka yang telah meraih kesuksesan bisnis.

Nah, kalau anda mau, anda dapat mengadopsinya ke dalam diri anda. Beberapa karakter tersebut adalah sbb:

1. Gigih
2. Memiliki sifat ingin tahu
3. Memiliki keinginan yang kuat untuk berprestasi
4. Memiliki energi yang tinggi
5. Berorientasi pada sasaran
6. Mandiri
7. Menuntut
8. Percaya diri
9. Berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan
10. Kreatif
11. Inovatif
12. Berpandangan jauh ke ke depan
13. Memegang teguh komitmen
14. Terampil dalam menyelesaikan masalah
15. Toleran terhadap ambiguitas
16. Memiliki integritas yang kuat
17. Sangat bisa dipercaya
18. Penuh inisiatif
19. Memiliki kemampuan untuk menghimpun sumberdaya
20. Memiliki kemampuan yang kuat dalam hal pengelolaan dan
pengorganisasian.
21. Memiliki daya saing
22. Menjadi Agen perubahan
23. Toleran terhadap kegagalan
24. Memiliki hasrat untuk bekerja keras
25. Beruntung

Ubahlah Dunia Mulai dari Mengubah Diri Anda Sendiri

Kita seringkali mengharap dunia untuk berubah, para pemimpin berubah, pemerintahan berubah, masyarakat berubah, keluarga berubah,orang lain berubah ...tetapi sudahkah kita merubah diri kita sendiri? Kita tak akan mampu merubah orang lain jika kita sendiri tak mampu merubah diri kita sendiri. Dan sesungguhnya perubahan yang kita harapkan diawali dari berubahnya diri kita terlebih dahulu.

Seorang atasan menginginkan para bawahannya menjadi disiplin, dan itu tidak akan terjadi jika dia sendiri bukan orang yang disiplin. Sebuah perilaku teladan dari seorang atasan yang disiplin mampu mempengaruhi orang lain / bawahannya untuk mengikuti dan menjadi "sungkan" yang selanjutnya otomatis berubah menjadi displin.

Seorang Leader menginginkan teamnya mempunyai semangat dan etos kerja yang luar biasa, tetapi jika dirinya tidak mempunyai etos dan semangat kerja maka mustahil sebuah the winning team bisa tercipta.

Seorang sales yang berhasil dalam penjualannya, pasti menjadi pemicu bagi rekan-rekan sales yang lain untuk sukses menjual. Mengapa perubahan yang positif dari seseorang bisa mempengaruhi orang lain pula untuk berubah?

Di dalam diri manusia, ada sebuah ruh yang sempurna. Semua manusia mempunyai sebuah bentuk fitrah di dalam dirinya. Dengan adanya fitrah ruh dari Sang Pencipta maka manusia sudah pasti akan mengejar dan mencari sebuah kesempurnaan atau apa yang dianggap sempurna olehnya.

Melihat orang lain berubah menjadi lebih baik, melihat orang lain berprestasi lebih baik, maka fitrah di dalam seseorang akan tergerak untuk mengejar apa yang dianggapnya kesempurnaan. Prestasi adalah kesempurnaan, kekayaan juga bisa dianggap sebagai kesempurnaan,intinya sesuatu yang positif sudah pasti dianggap sebagai kesempurnaan dan orang pasti selalu mengejarnya walaupun masih jauh dari kesempurnaan hidup yang sesungguhnya.

Karena di dalam setiap diri ada fitrah, dan fitrah pasti menggerakkan setiap diri untuk mengejar apa yang dianggapnya sempurna, maka perubahan harus dimulai dari diri kita sendiri. Pada saat diri kita mampu berubah ke arah yg lebih baik, pasti dengan sendirinya orang lain akan mengikutinya. Demikian juga jika ada orang lain berubah ke arah yang lebih baik pasti diri kita juga akan terpengaruh olehnya.

Bagaimana anda bisa berubah? Banyak cara untuk membantu anda berubah, karena pikiran anda bisa anda sugesti sendiri untuk berubah. Anda bisa berubah dengan meniru tokoh ideal anda, panutan anda, anda bisa menghypnosis diri anda dengan sugesti-sugesti yang tepat untuk anda. Anda bisa memanipulasi body language anda dengan gerakan-gerakan optimis sehingga semua enzim optimis yang keluar dan mempengaruhi chemistry anda.

Perubahan harus diawali dari berubahnya diri anda sendiri. Perubahan adalah kerja, perubahan adalah aktivitas, baik aktivitas pikiran, aktivitas batin maupun fisik. Dengan perubahan doa akan menjadi nyata, perubahan adalah langkah-langkah untuk merealisasikan doa-doa anda.

3 Pola Menyikapi Kegagalan

Saya sedang kembali membuka buku Master Your Mind Design Your Destiny karya sang maestro, Adam Khoo. Belajar tiap harinya dengan membuka buku-buku yang terpajang di lemari buku saya saat ini menjadi suatu kewajiban bagi saya untuk sebagai salah satu strategi membangun diri dan bisnis saya sendiri.

Buku ini adalah buku wajib seorang TDA, dari buku ini pula kurikulum pembelajaran TDA dilahirkan, BDSA, yang kemudian sekarang dikembangkan menjadi RBDSAP, yaitu : Reason, Belief, Dream, Strategi, Action dan Pray.

Di setiap langkah berbisnis tidak semuanya berjalan mulus. Pasti saja kita menemui rintangan dan tantangan. Jika kita bisa menyikapi kegagalan yang ada, kesuksesan pun pasti sudah di depan mata. Kegagalan hanyalah bagian dari kesuksesan. Dari kegagalan yang ditemui pastilah banyak pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga.


Di buku ini ada 3 cara menyikapi kegagalan, Adam Khoo mengatakan bahwa yang membedakan mereka yang sukses dengan mereka yang tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan adalah bagaimana mereka menyikapi kegagalan. Maksudnya adalah apa yang mereka lakukan jika mereka menemukan kegagalan. Berikut 3 cara atau pola bagaimana kita menyikapi kegagalan :

Pola 1 : Berkilah, menyalahkan orang lain dan menyerahMereka akan mulai mencari pembenaran untuk dirinya sendiri dan menyalahkan segala sesuatu dan siapa saja di sekitar mereka. Merasa tidak berdaya dan frustasi, mereka akan berhenti bertindak dan menyerah. Mereka mengundurkan diri dari tujuan yang menjadi semakin jauh dan hidup serba dalam kekurangan.
“Saya sudah mencobanya sebelumnya dan tidak pernah berhasil!”
Pernahkan punya sikap seperti ini?


Pola 2 : Terus mengulangi tindakan yang sama

Jika mereka tidak mencapai tujuannya, mereka tidak akan berhenti. Mereka akan bertindak lagi. Semboyan di kelompok ini : “Saya gagal karena saya tidak berusaha dengan keras” atau “Jika saya mencoba lagi, saya akan sukses”. Jika mereka menetapkan tujuan yang kecil dan berjangka pendek, mereka mungkin bisa berhasil. Namun jika mereka menetapkan tujuan yang besar dan luar biasa, mereka tidak akan sukses hanya dengan mencoba dan mencoba lagi. Karena, meskipun mereka terus mengulangi tindakan yang sama, mereka tidak mengubah strateginya. Jika kita terus bertindak dengan pendekatan yang sama, kita akan mendapatkan hasil yang sama saja.
Pernah mengalaminya?
Pola 3 : Jadikan umpan balik, ubah strategi, dan lakukan tindakan sampai suksesJadi pola seperti apa yang dimiliki oleh mereka yang sukses?
Pada waktu mereka tidak mencapai tujuan mereka, mereka tidak memikirkan sebagai sebuah kegagalan. Sebaliknya mereka memikirkannya sebagai sebuah umpan balik. Umpan balik tersebut dapat berupa strategi yang mereka gunakan tidak efektif, atau mereka kurang melakukan tindakan. Mereka kemudian menggunakan umpan balik tersebut untuk dengan cepat mengubah strategi dan bertindak lagi.
Mereka terus mengulangi pola ini sampai mendapatkan yang mereka inginkan. Thomas Alfa Edison memerlukan hampir 10.000 kali percobaan sebelum menemukan bola lampu. Ia terlebih dahulu harus menemukan 9.999 strategi untuk tidak menemukan bola lampu.
Seperti ini ‘kah kita?
Saya jadi belajar lagi pagi ini, jadi kita harus rumuskan tujuan atau apa yang kita inginkan secara spesifik, kembangkan sebuah strategi, lakukan tindakan, jadikan kegagalan sebagai umpan balik dan ubah strategi tersebut sampai kita sukses!

Rabu, 07 Mei 2008

Meraih Kesuksesan Hidup Dengan Kesabaran

“Tidak ada jalan yang terlalu panjang bagi orang yang melangkah tanpa tergesa-gesa dan tidak ada penghargaan yang tidak dapat diraih bagi orang yang mempersiapkan diri untuk mendapatkannya dengan kesabaran.” (Bruyere).

DALAM hidup ini begitu banyak tantangan yang harus dihadapi dengan kesabaran. Bagi mereka yang tidak sabar, maka siap-siap untuk dikecewakan oleh tindakannya itu.

Kesabaran adalah kata yang indah dan mudah diucapkan, tapi ternyata tidak banyak orang yang mampu melakukannya. Dan derajat kesabaran inilah sesungguhnya yang membedakan hidup orang sukses dengan orang gagal dalam aktivitas hidupnya. Termasuk di dalamnya berlaku juga pada dunia kerja di mana pun. Terkait dengan ini, pantas saja seorang bijak pernah mengatakan, “Orang sukses adalah orang yang terus mencoba, meskipun telah mengalami banyak kegagalan. Ia memandang kehidupan sebagai peluang untuk mencapai kesuksesan.”

Dengan kata lain, di dunia ini tidak ada sesuatu kesuksesan apa pun yang tidak dapat diraih oleh orang-orang yang mampu mempersiapkan dirinya secara baik untuk mendapatkannya dengan penuh kesabaran. Hal ini dapat kita buktikan dari kisah-kisah atau perjalanan hidup orang sukses. Di sini, dapat dipastikan kita akan menemukan nilai-nilai kesabaran di dalamnya.

Langkah selanjutnya, setelah jiwa sabar itu bersemayam dalam diri dan perilaku Anda, maka langkah sukses itu harus didukung pula dengan apa yang sebenarnya mesti mereka ketahui dan lakukan untuk menjadi sukses. Dalam suatu sumber disebutkan, ada tujuh hal yang dilakukan oleh mereka dalam meraih sukses.

- Mau mengambil risiko. Orang sukses berupaya untuk mencapai target, melakukan penghematan, membangun relasi dengan banyak orang, dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengikuti perkembangan zaman. David C. McClelland, seorang guru besar yang mendalami perjalanan orang-orang sukses serta telah melakukan perjalanan ke banyak negara dan melatih pengusaha kecil, menyatakan cara menjadi pengusaha kecil sukses adalah dengan menjadi pengambil risiko moderat; yang mau terus mengambil risiko untuk meraih sukses.

- Percaya diri dan merasakan bahwa dirinya berbuat sesuatu untuk dunia. Orang sukses memandang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting di dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai keterampilan mereka, sambil tetap menyadari bahwa keterampilan inti memberi nilai kepada keterampilan lainnya. Mereka juga sadar, karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka.

- Menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Orang sukses mampu melihat pekerjaan sebagai kesenangan; mereka memilih bekerja di mana mereka dapat unggul. Orang sukses menyukai tantangan; mereka menikmati pencapaian puncak permainan mereka, apakah di pekerjaan, dll.

- Menjadi pelajar seumur hidup. Orang sukses menyadari, pendidikan tak pernah berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus berlanjut hingga akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang kelas; artinya mencoba ide baru, membaca buku, surat kabar, majalah, dan menggunakan Internet merupakan bentuk pendidikan pula. Karena itu, tetaplah mengalir sesuai perubahan ketertarikan dan kemampuan Anda, dan nikmati perubahan. Ini akan membantu Anda tumbuh dan merasakan lebih percaya diri.

- Berpandangan positif terhadap apa yang dapat dikerjakan. Orang sukses percaya gelas itu setengah penuh dan bukan setengah kosong. Mereka menanamkan semangat pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri bagaimana mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai penghargaan tertinggi. Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi orang lain, dengan menyuguhkan pesan-pesan positif dalam kehidupan sehari-hari. Mereka senang melihat orang lain membuat tonggak sejarah dalam kehidupan mereka.

- Memotivasi diri sendiri. Orang sukses mempunyai banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga dapat terus berkarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara melakukan beberapa pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda. Seorang pria setengah baya memotivasi dirinya sendiri dengan mencoba mendapatkan lebih banyak uang daripada kakaknya. Seorang wanita berusia 29 tahun menjadi perawat top untuk menunjukkan kepada bekas gurunya bahwa dia memiliki keterampilan dan kecerdasan memadai untuk mencapai profesi itu.

- Tidak bekerja setengah-setengah. Orang sukses menyelesaikan tugas tidak dengan setengah-setengah. Mereka menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses. Meski mungkin membutuhkan waktu lebih lama, mereka akhirnya melampaui garis finis. Mereka manfaatkan waktu dengan baik dalam mensinergikan kemampuan fisik dan mental untuk mencapai sukses.

Akhirnya, sesungguhnya setiap orang berpeluang untuk sukses dalam bidangnya masing-masing, termasuk kita yang sedang berjuang mendapatkan pekerjaan atau sukses dalam usaha. Anda ingin sukses? Maka, tanamkanlah dalam diri Anda nilai-nilai kesabaran dan lakukan kiat-kiat tersebut sebagai realisasi kesabaran Anda.

Waallahu a’lam.

4 Alasan Untuk Sukses

Empat alasan seseorang menjadi sukses yang akan disampaikan berikut ini adalah versi Edward D’Bono. Beliau adalah seseorang yang memfokuskan studinya pada bidang psikologi kreativitas. Salah satu buku hasil karya beliau yang terkenal adalah “Lateral Thinking”.

Dalam buku tersebut, beliau bercerita tentang tak tik. Dari hasil mencari beberapa kesamaan yang dimiliki oleh orang-orang sukses, beliau menemukan empat alasan yang mendorong seseorang menjadi sukses.

Pertama adalah “luck” (keberuntungan). Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa sukses terjadi karena kebetulan. Menurut Edward D’Bono, memang ada orang sukses karena mendapatkan keberuntungan. Misalnya, tiba-tiba mendapat lotre senilai USD 1 juta (sekitar Rp 8,5 miliar) atau menikah dengan orang yang sangat kaya. Bisa juga tiba-tiba bisnis yang sedang digeluti mendapatkan order dalam jumlah besar. Tiga contoh itu adalah kesuksesan karena kebetulan.

Kedua adalah “very talented” (sangat berbakat). Seseorang menjadi sukses karena dia memang mempunyai kapabilitas yang luar biasa di segala sisi. Salah satu contoh konkritnya adalah Mozart. Dalam usia empat tahun dia sudah mampu bermain piano dengan permainan yang luar biasa bagus. Mozart ini adalah salah satu contoh orang yang “very talented”. Contoh lain adalah Richard Claiderman, seorang pianis moderen yang juga sangat berbakat di bidangnya. Di bidang olah raga salah satu contohnya adalah Tiger Wood, seorang pemain golf yang very talented.

Ketiga adalah “you are on a growing business sector”. Anda sukses karena melakukan bisnis di sektor yang sedang tumbuh pesat. Contohnya, orang-orang yang melakukan bisnis komputer di tahun 1985-an kebanyakan relatif berhasil. Orang yang berbisnis internet juga banyak yang mendapatkan sukses. Jika Anda melakukan bisnis di sektor yang sedang tumbuh, kemungkinan untuk menjadi sukses akan lebih besar.

Keempat adalah “you are little bit mad”. Anda harus sedikit gila kalau ingin meraih sukses. Sedikit gila memang tidak selalu menghasilkan hal negatif.

10 Kepribadian yang Disukai

Beberapa kepribadian yang disukai baik pria ataupun wanita:

1. Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2. Beda dgn rendah diri yg merupakan kelemahan, kerendahhatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.

3. Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yg setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan drpd keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.

5. Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

6. Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya
sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Kebesaran jiwa dapat dilihat dr kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9. Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. Empati adalah sifat yg sangat mengagumkan. Orang yg berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Jumat, 02 Mei 2008

Saat ini adalah Karunia

Saat ini adalah karunia

Di awal tahun ajaran baru, di suatu universitas di USA, CEO Coca Cola, Brian Dyson, berbicara mengenai hubungan antara pekerjaan dan kewajiban (komitmen) hidup yang lain.

"Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan dimana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara. Bola-bola tersebut bernama : Pekerjaan, Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit dan kita harus menjaga agar ke-5 bola ini seimbang di udara.

Kita akan segera mengerti bahwa ternyata "Pekerjaan" hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul kembali.Tetapi empat bola lainnya *Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit-terbuat dari gelas.

Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan dapat terluka, tertandai, tergores, rusak atau bahkan hancur berkeping-keping. Dan ingatlah mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya. Kita harus memahaminya benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya. Bagaimana caranya ?

Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita special.

Jangan tetapkan tujuan dan sasaran Kita dengan mengacu pada apa yang orang lain anggap itu penting. Hanya Kita yang mengerti dan dapat merasa "apa yang terbaik untuk kita".

Jangan mengganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah padanya seakan-akan ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup menjadi kurang berarti.

Jangan biarkan hidup kita terpuruk dengan hidup di 'masa lampau' atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.

Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan.Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha. Jangan takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh untuk mengikat kita satu sama lain. Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani.

Jangan berusaha untuk mengunci Cinta memasuki hidupmu dengan berkata : "tidak mungkin saya temukan". Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya, cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin, dan cara terbaik untuk menjaga agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya "sayap".

Janganlah berlari, meskipun hidup tampak sangat cepat, sehingga kita lupa dari mana kita berasal dan juga lupa sedang menuju kemana kita. Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai.

Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu Pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat Kita bawa kemanapun tanpa membebani. Jangan gunakan waktu dan kata-kata dengan sembrono. Karena keduanya tidak mungkin kita ulang kembali jika telah lewat. Hidup bukanlah pacuan melainkan suatu perjalanan dimana setiap tahap sepanjang jalannya harus dinikmati.

Dan akhirnya resapilah :

MASA LALU adalah SEJARAH,
MASA DEPAN merupakan Misteri dan
SAAT INI adalah KARUNIA.

Itulah kenapa dalam bahasa inggris saat ini disebut "The Present".

Resep Ampuh Jadi Pribadi Tangguh

Resep Ampuh Jadi Pribadi Tangguh

Para pakar kejiwaan memandang pikiran sebagai faktor terpenting bagi kehidupan manusia. Hampir semua sistem kehidupan kita, gerak tubuh, suasana hati, bahkan hidup kita, dikontrol oleh pikiran. Ketika kita melihat pacar atau pasangan kita berjalan di depan kita, pikiran kita mungkin akan memerintahkan mulut kita untuk menegurnya, menyuruh kaki kita mempercepat langkah, atau meminta kita untuk tidak melakukan apa-apa.

Demikian pula halnya dengan perasaan kita, dengan informasi yang terkumpul di otak, pikiran memberikan perintah-perintah khusus kepada "hati" untuk menentukan suasana yang diinginkan. Umpamanya, suatu hari kita ditinggal kekasih, pikiran kita akan memilih informasi-informasi yang berhubungan dengan kehidupan cinta kita dengannya, yang terekam oleh otak. Katakanlah pikiran kita memilih informasi yang berhubungan dengan hal-hal indah, yang pernah kita alami bersamanya. Pikiran kita akan mengolahnya dan menghasilkan instruksi, umpamanya, kita menyesal dan sedih karena semua keindahan itu harus berakhir.

Instruksi akan diteruskan ke "hati" melalui perangkat psikologis kita, dan perasaan kita pun menjadi sedih. Sebaliknya, apabila pikiran kita memilih informasi-informasi yang berhubungan dengan hal-hal menyebalkan dari si dia, umpamanya hidung peseknya, kebiasaan buruknya, atau kesukaannya berutang, pikiran kita akan mengolahnya menjadi instruksi bahwa kita senang dan bahagia karena mimpi buruk itu telah berakhir. Hati kita pun senang karenanya.

Faktual dan sensitif

Bila pengaruh pikiran sangat kuat terhadap perasaan kita, berarti kita orang faktual, orang yang selalu bertindak atau bersikap berdasarkan fakta. Tetapi bila pengaruh pikiran sangat lemah terhadap perasaan kita, maka kita termasuk orang sensitif.

Orang faktual biasanya lebih mampu mengendalikan perasaan. Soalnya, pikirannya mampu mengolah fakta-fakta yang terekam di otak secara lebih mendetil sebelum dimasukkan ke "hati". Sebaliknya, orang sensitif akan cenderung emosional, karena biasanya pada saat merespons realitas yang tengah dihadapi, pikirannya tidak mengolah kembali fakta-fakta yang terekam di otak, akan tetapi langsung memasukkannya ke dalam "hati" apa adanya. Ia mengolah informasi dengan perasaannya.

Untuk memperjelas, ambilah contoh seseorang tanpa sengaja melihat kekasihnya tengah duduk berdua dengan orang lain yang berlainan jenis kelamin dan tidak ia kenal. Bila dia orang sensitif, otaknya merekam semua kejadian yang dilihatnya. Pikirannya tidak mengolah melainkan langsung meneruskannya ke dalam "hati" untuk diolah. Karena "hati"-nya yang mengolah, ia mungkin segera mendatangi mereka dan tanpa babibu langsung melayangkan bogem mentah.

Sebaliknya, bila ia seorang faktual, kejadian-kejadian tadi direkam di otaknya, diolah terlebih dahulu oleh pikiran sebelum diteruskan ke "hati". Pikirannya akan membuat pertimbangan-pertimbangan yang diperlukan. Bila kekurangan data, maka ia akan menghasilkan kemungkinan-kemungkinan lain. Misalnya, kemungkinan orang lain itu adalah saudara atau sahabat kekasihnya. Atau mungkin pula teman selingkuh kekasihnya. Kemungkinan-kemungkinan itu kemudian diteruskan ke "hati" sebagai perasaan ingin tahu. Karena pertimbangan pikiran inilah ia mungkin akan mendekatinya untuk mencari tahu hal sebenarnya, ketimbang langsung menghakimi.

Proses itulah yang menyebabkan orang faktual cenderung tenang, penuh perhitungan, dan mampu mengendalikan diri. Sebaliknya, orang sensitif cenderung cepat gelisah, tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan, tidak sabar, dan sukar mengendalikan diri.

Persepsikan kenyataan secara positif

Dengan pengoptimalan pikiran, kita dapat mengendalikan perasaan dan juga kehidupan ke arah yang kita inginkan. Dengan pikiran kita dapat mengubah perasaan sedih menjadi perasaan senang, takut menjadi berani, minder menjadi percaya diri, pesimis menjadi optimis, atau bosan menjadi penuh gairah. Maka tidak salah bila seorang filsuf, Marcus Aurelius, memiliki pandangan bahwa "Hidup kita ditentukan oleh pikiran".

Kalau berpikir tentang hal-hal menyenangkan, maka kita akan menjadi senang. Jika memikirkan hal-hal menyedihkan, kita akan sedih. Begitu pula bila berpikir soal hal-hal menakutkan kita akan menjadi takut.

Rasanya memang sulit dipercaya. Namun, itulah adanya. Stanley R. Welty, Presiden Wooster Brush Company, berpendapat, "Pada saat keluar rumah di pagi hari, kita sendirilah yang menentukan apakah hari itu akan jadi baik atau buruk, karena tergantung bagaimana kita menjalankan pikiran kita. Dapat tidaknya kita menikmati hari itu sangat tergantung pada cara kita berpikir."

Kalau merasa kantung kita menipis, lalu mengeluh seakan-akan kita orang paling sial, bisa jadi hari itu menjadi hari paling membosankan. Tapi bila kita bangun pagi, memandang keluar jendela dan melihat bagaimana burung-burung bersiul menyambut pagi sambil merasakan kesejukan embun, tanpa mempedulikan kantung yang semakin kempis, mungkin kita akan mendapati hari itu sebagai hari baik. Bagaimana pun cuaca hari itu, bagaimana pun beratnya masalah yang dipikul hari itu, pikiranlah yang menentukan kehidupan kita. Yang kita pikirkan ketika itu, itulah hidup kita.

Yang bisa dilakukan adalah mengendalikan pikiran. Jangan biarkan pikiran kita membuat perasaan menjadi tidak enak. Senantiasa persepsikan kenyataan secara positif.

"Bila perlu berusahalah tersenyum dalam menghadapi situasi sesulit apa pun. Ada saat-saat di mana kita harus pasrah dan tertawa. Humor dalam hidup ini sangat penting. Jangan lupa bahwa hal-hal sederhana ini dapat membantu Anda mempertahankan perspektif," kata Dale Carnegie, pendiri Dale Carnegie & Associates.

Bila dalam kesedihan kita mencoba tersenyum, sebenarnya kita tengah mencoba melepaskan diri dari perasaan sedih itu. Saat itu kita tengah menetralkan perasaan negatif di dalam diri. Hal ini sangat baik dan bisa membantu agar kita tidak terlalu larut dalam duka.

Demikian pula ketika tengah dihadapkan pada masalah-masalah berat, senyum kita sedikit banyak akan membantu melepaskan ketegangan. Selanjutnya, biarkan diri relaks, pandang kenyataan di hadapan kita secara positif, karena dengan begitu kita bisa mengambil hikmah dari apa yang tengah dihadapi. Lalu pikirkan hal-hal yang dapat mengembalikan kegembiraan kita.

"Kalau ada masalah, relakslah. Santai saja. Pikirkan saja apa yang akan Anda lakukan selanjutnya, dan apa tindakan Anda untuk itu," kata Welty.

Memang, ada banyak hal yang menyakitkan, yang membuat kita cemas atau kesal. Namun jangan larutkan diri di dalamnya. Jangan biarkan masalah apa pun membuat kita patah semangat. Berpikirlah pada hal-hal positif yang bisa dilakukan. Biarkan semua masalah berlalu tanpa meninggalkan luka fatal.

Dengan begitu kita akan menjadi orang tangguh yang tak mudah jatuh. Pikiran kita menjadi terbiasa untuk selalu positif, dan kita akan lebih mudah mencapai cita-cita. Bukan cuma itu, pikiran positif serta kepercayaan diri kita akan menarik orang lain bergabung dengan kita. Mereka tidak akan membiarkan kita berjalan sendiri menghadapi semua masalah. Malah dengan senang hati akan menemani dan membantu kita melewati semua kesulitan. Dan yang lebih penting, hidup kita akan menjadi lebih menyenangkan

Indonesiaku Tersenyum

Indonesiaku Tersenyum

Bintang tak lagi bersinar terang
Dia hanya sedikit tersenyum kemudian redupkan kembali sinarnya
Seakan dia begitu mengerti akan hatiku
Kesayupan dan kehampaan telah mengisi jiwaku
Ragaku terguncang dengan getaran alunan kebisuan yang sedikit menghelaku
Hati ini begitu lirih…..
Hingga kata menyesalpun tak berarti

Setiap detik waktu berputar dan menghela nafas sayuku
Melentangkan kesunyian pagi
Dan mengulang mimpi buruk pada masa kini
Hingga angkara mimpimu terbangun
Terusik oleh hentakan bumi bersuara
Meluluhlantakkan kota impianmu
Hingga menjadi lautan berdarah
Menyerukan derai tangisan pada insani
Hingga kerongkongan ini kering mengeluarkan kata
Membuat jiwamu seakan pasrah sujud bersimpuh di hadap-Mu

Hujan deras menetes di ujung hati
Mendera setiap kesenyapan pagi
Mengingat asa yang menyisakan sedih di hari kini
Terukir sabda pada untaian suaranya
Pilu……menangis…….berdarah……..
Pedih…..Lirih……derai hati lara…….
Mati…..membeku….tak berdaya……..
Dan mengiangkan seluruh raga

Air mata telah jatuh membasahi sunyiku
Desah tangis yang menyeriang
Telah membasahi bumi Indonesiaku
Beribu kepiluan menyengat hati
Menyisakan jejak penyesalan yang berarti

Maafkan aku…….
Maafkan bila aku tak pernah setia menjagamu
Maafkan aku…….
Maafkan bila tak sepenuh hati ku bersahabat denganmu
Ampuni aku……
Bila aku telah abaikan-Mu
Ampuni aku…….
Bila aku telah sakiti hati tuk kesekian kalinya
Ampuni aku…….
Bila aku tak pernah dengarkan peringatan-Mu

Oh Negeriku….
Indonesiaku……
Kemanakah kicau burung pagimu pergi
Kemanakah senyummu kini kau bawa
Kemanakah kau pergi menghilang
Kenapa relung jiwa ini terasa hampa dan kosong
Tiada desah angin yang menyejukkan lagi
Oh Negeriku….
Indonesiaku……
Mengapa bayu yang menjelma menjadi dirimu
Telah berlalu menjauh dariku
Tak kudapati lagi hangatnya mentari dari tatapmu
Tak kurasakan lagi belaian lembut dari sapamu
Kau semakin berlari….menjauh bersama keangkuhanmu

Maafkan aku…….
Maafkan bila penghianatan telah menjadi bagian hidupku
Maafkan aku…….
Maafkan bila aku terlena dengan kemewahan yang memabukanku
Maafkan aku……
Maafkan bila kenistaan telah menjadi biasa bagiku
Ampuni aku…….
Bila aku telah kecewakan-Mu
Ampuni aku…….
Bila aku terlalu banyak berlumur dosa

Kemarin aku masih melihatmu tersenyum
Kau masih dengan kebanggaanmu
Kau tetap bersinar indah untuk saudaraku
Tapi hari ini…..
Sinar indah itu telah pergi
Meninggalkan jejak-jejak senyum yang menghiasi setiap mimpimu
Kini tinggallah tumpukan puing-puing penyesalan…..kepasrahan yang berkepanjangan
Dan air mata yang seakan telah mengering
Menjadi kemarau duka yang menemani setiap malam dalam tangis tidurmu
Hingga menyentuh rasa iba setiap jemari kawanmu

Akankah masih kulihat mentari pagi menyosongmu
Akankah masih kutatap binar indah dari matamu
Di manakah lagi langit terang menyelimuti malammu
Meninabobokanmu hingga kau bisa terlelap
Dan terbangun dengan senyum bahagiamu

Hingga bergulirnya Sang waktu
Seakan hari telah menghilang
Dan lenyapkan segala rasa yang ada
Namun……..masihkah rasa itu ada ?
Aku hanya ingin menatap wajah indahmu kembali merona
Aku hanya ingin temukan sebongkah aura pagi dalam bening matamu
Aku hanya ingin melihat Indonesiaku kembali tersenyum
Hingga angan ini tetap ada
Setitik harap dalam senyum di akhir masa
Negeriku yang damai……tanpa penghianatan
Negeriku yang ramah……tanpa pertikaian
Negeriku yang berlimpah……..tanpa penjarahan
Ya…..Indonesiaku tersenyum

Oh Negeriku…..
Indonesiaku……..
Jangan pernah meneteskan air mata lagi
Tinggalkan keangkuhanmu kemarin
Tinggalkan wajah buruk dalam cermin masa lalumu
Tinggalkan cerita-cerita dalam derita masa pahitmu
Songsonglah hari esokmu
Mulailah kembali dengan membawa senyuman di akhir masa
Mungkin kita menunggu mentari datang
Dan kita tetap bisa menatapnya lagi
Hingga memecahkan kebisuan, kesenyapan dalam sunyinya pagi
Dan kita bisa bercanda dan tersenyum lagi
Mengurai senyum bersama di akhir masa
Tanpa ada beban di hati
Hingga masa depan adalah cita-cita
Dan Indonesiaku tersenyum kembali

8 Etos Kerja Unggulan

8 Etos Kerja Unggulan sebagai berikut :
1. Kerja itu suci, kerja adalah panggilanku, aku sanggup bekerja benar. Suci berarti diabdikan, diuntukkan atau diorientasikan pada Yang Suci. Penghayatan kerja semacam ini hanya mungkin terjadi jika seseorang merasa terpanggil. Bukan harus dari Tuhan, tapi bisa juga dari idealisme, kebenaran, keadilan, dsb. Dengan kesadaran bahwa kerja adalah sebuah panggilan suci, terbitlah perasaan untuk melakukannya secara benar.

2. Kerja itu sehat, kerja adalah aktualisasiku, aku sanggup bekerja keras :
Maksudnya adalah bekerja membuat tubuh, roh dan jiwa menjadi sehat. Aktualisasi berarti mengubah potensi menjadi kenyataan. Aktualisasi atau penggalian potensi ini terlaksana melalui pekerjaan, karena kerja adalah pengerahan energi bio-psiko-sosial. Akibatnya kita menjadi kuat, sehat lahir batin. Maka agar menjadi maksimal, kita akan sanggup bekerja keras, bukan kerja asal-asalan atau setengah setengah.

3. Kerja itu rahmat, kerja adalah terimakasihku, aku sanggup bekerja tulus :
Rahmat adalah karunia yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Respon yang tepat adalah bersyukur dan berterima kasih. Ada dua keuntungan dari bekerja sebagai rahmat, (1) Tuhan memelihara kita, dan (2) disamping secara finansial kita mendapat upah, juga ada kesempatan belajar, menjalin relasi sosial, dsb. Pemahaman demikian akan mendorong orang untuk bekerja secara tulus.

4. Kerja itu amanah, kerja adalah tanggung jawabku, aku sanggup bekerja tuntas :
Melalui kerja kita menerima amanah. Sebagai pemegang amanah, kita dipercaya, berkompeten dan wajib melaksanakannya sampai selesai. Jika terbukti mampu, akhlak terpercaya dan tanggung jawab akan makin menguat. Di pihak lain hal ini akan menjadi jaminan sukses pelaksanaan amanah yang akan menguklir prestasi kerja dan penghargaan. Maka tidak ada pekerjaan yang tidak tuntas.

5. Kerja itu seni/permainan, kerja adalah kesukaanku, aku sanggup bekerja kreatif :
Apapun yang anda kerjakan pasti ada unsur keindahan, keteraturan, harmoni, artistic seperti halnya seni. Untuk mencapai tingkat penghayatan seperti itu dibutuhkan suatu kreativitas untuk mengembangkan dan menyelesaikan setiap masalah pekerjaan. Jadi bekerja bukan hanya mencari uang, tetapi lebih pada mengaktualisasikan potensi kreatif untuk mencapai kepuasan seperti halnya pekerjaan seni.

6. Kerja itu ibadah, kerja adalah pengabdianku, aku sanggup bekerja serius :
Tuhan mewajibkan manusia beribadah (dalam arti ritual) dan beribadah (dalam artian kerja yang diabdikan pada Tuhan). Kerja merupakan lapangan konkrit melaksanakan kebajikan seperti: untuk pembangunan bangsa, untuk kemakmuran, untuk demokrasi, keadilan, mengatasi kemiskinan, memajukan agama, dsb. Jadi bekerja harus serius dan sungguh-sungguh agar makna ibadah dapat teraktualisasikan secara nyata sebagai bentuk pengabdian pada Tuhan.

7. Kerja itu mulia, kerja adalah pelayananku, aku sanggup bekerja sempurna
Secara moral kemuliaan sejati datang dari pelayanan. Orang yang melayani adalah orang yang mulia. Pekerjaan adalah wujud pelayanan nyata bagi institusi maupun orang lain. Kita ada untuk orang lain dan orang lain ada untuk kita. Kita tidak seperti hewan yang hidup untuk dirinya sendiri. Manusia moral seharusnya mampu proaktif memikirkan dan berbuat bagi orang lain dan masyarakat. Maka kuncinya ia akan sanggup bekerja secara sempurna.

8. Kerja itu kehormatan, kerja adalah kewajibanku, aku sanggup bekerja unggul :
Sebagai kehormatan kerja memiliki lima dimensi : (1) pemberi kerja menghormati kita karena memilih sebagai penerima kerja (2) kerja memberikan kesempatan berkarya dengan kemampuan sendiri, (3) hasil karya yang baik memberi kita rasa hormat, (4) pendapatan sebagai imbalan kerja memandirikan seseorang sehingga tak lagi jadi tanggungan atau beban orang lain, (5) pendapatan bisa menanggung hidup orang lain. Semuanya adalah kehormatan. Maka respon yang tepat adalah menjaga kehormatan itu dengan bekerja semaksimal mungkin untuk menghasilkan mutu setinggi–tingginya. Dengan unggul di segala bidang kita akan memenangkan persaingan.