Senin, 02 Maret 2009

Kualitas yang dimiliki untuk mencapai BiG DreAM

Sadarilah bahwa impian kecil yang berhasil Anda ubah menjadi kenyataan, akan segera mensublim dan melapisi hati Anda dengan serat-serat keyakinan baru yang mentenagai Anda untuk mengupayakan pencapaian impian yang lebih besar, dan yang kemudian lebih besar lagi, dan untuk selanjutnya menjadikan Anda lupa bahwa Anda sedang bekerja menuju impian - karena Anda sudah berjalan di dalam kehidupan impian Anda.
Itu sebabnya, bukan hanya kesungguhan dan bukan hanya sembarang kesungguhan – yang menjadi biaya utama yang harus kita bayar untuk mencapai impian-impian kita; tetapi kesungguhan untuk menjadi pribadi yang kualitasnya memungkinkan pencapaian impian-impian kita.
Menirulah, karena meniru adalah jalan terpendek
untuk menjadikan diri Anda sama dengan pribadi yang Anda kagumi.
Anda tidak mungkin mengagumi seseorang tanpa melihat kemiripan pribadi itu dengan diri Anda. Karena, Anda tidak mungkin mengenali sebuah kualitas tanpa lebih dahulu memiliki kualitas itu, meskipun mungkin masih dalam kadar-kadar yang lamat.
Ingatlah, pada saat Anda letih dan ingin beristirahat - istirahat Anda harus menjadi proses peremajaan tenaga dan keinginan Anda untuk mencapai semua yang Anda impikan, yang Anda idamkan, dan yang Anda rencanakan. Maka, beristirahatlah untuk mengembalikan kekuatan-kekuatan Anda. Janganlah menjadikan istirahat sebagai impian di dalam kerja Anda
Mohon Anda renungkan ini ..
Tidak mungkin seseorang bisa mencapai kekayaan dengan jujur, bila dia tidak lebih dahulu memperkaya orang lain.
Siapapun dia, sekecil apapun dia - bila dia melihat pekerjaannya yang kecil itu sebagai cara untuk mempermudah kehidupan orang lain - tidak ada apa pun di alam ini yang bisa menahan kesungguhan Tuhan untuk memuliakannya.

Rabu, 10 Desember 2008

Belajar Dari Kesalahan

Semua masalah yang ada di dunia tidak akan mampu menghancurkan manusia, kecuali masalah-masalah itu merasuk ke dalam jiwanya. Keberhasilan akan datang kepada siapa saja yang bersedia untuk belajar mengatasi semua rintangan dalam hidupnya.

Pepatah kuno mengatakan,“Mengalami kesalahan merupakan suatu hal yang manusiawi.” Artinya siapa saja yang namanya manusia pasti melakukan kesalahan. Kebijaksana yang terkandung dalam pepatah tersebut menjelaskan bahwa kita tidak perlu merasa berkecil hati ketika kita tidak mampu mencapai kesuksesan hanya dalam usaha pertama kita. Lagi pula, mengharapkan sebuah kesuksesan yang instant sama artinya mengundang sebuah frustrasi.

Pramana berambisi menjadi seorang pegawai di suatu instansi pemerintah. Guna mewujudkan keinginannya, ia mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh ketika mendapat kesempatan mengikuti tes seleksi penerimaan pegawai di instansi tersebut. Ia mempunyai banyak waktu untuk mempersiapkan diri, karena pelaksanaan tes seleksi masih beberapa bulan ke depan. Hal ini membuatnya sangat bersemangat dan berharap dapat lulus dalam ujian penerimaan tersebut. Semasa kuliah, Pramana dikenal sebagai mahasiswa yang cerdas dan selalu meraih nilai tertinggi dalam semua mata kuliah yang diikutinya.

Pada saat ujian seleksi tiba, ia terbukti mampu menyelesaikan ujian tersebut dengan sangat baik. Hal ini membuatnya menjadi sangat percaya diri bahwa kesuksesannya sudah di depan mata. Tak lama hasil ujian pun diumumkan. Apa yang terjadi? Ia sangat terkejut karena ia tidak mendapati namanya dalam daftar peserta yang lulus. Kenyataan ini membuat hatinya hancur. Sangat jelas kesedihan tergambar di wajahnya. Ia sama sekali tidak mengerti apa yang menjadi penyebab kegagalannya. Ia pada akhirnya menyalahkan takdir, dan dikatakan takdir tidak berpihak kepadanya. Kekecewaan Pramana tidak sampai di situ, dia bahkan memutuskan tidak akan pernah mengikuti ujian penerimaan pegawai negeri sipil lagi.

Asisah, teman Pramana juga mengikuti ujian seleksi peneminaan CPNS yang sama. Ia juga tidak kalah dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian seleksi itu. Ia juga berharap diterima sebagai pegawai negeri sipil. Namun sama dengan Pramana, Asisah juga tidak lulus dalam seleksi itu. Kegagalan itu membuatnya sangat sedih dan kecewa. Akan tetapi, ada satu hal yang membedakan dia dengan Pramana, yaitu Asisah tidak membiarkan kegagalannya itu mempengaruhi pikirannya. Perasaan kecewanya hilang dalam beberapa hari, setelah itu dia kembali tenang. Ia bahkan bertekad untuk kembali mengikuti ujian penerimaan PNS tahun depan.

Sayangnya, meskipun Asisah sudah berusaha lebih keras ketimbang tahun sebelumnya, ia masih belum lulus juga. Asisah pun kembali merasakan kekecewaan yang sama. Kekecewaan itu wajar saja, bayangkan dua kali berturut-turut ia gagal dalam ujian penerimaan PNS. Akan tetapi, sikapnya yang pantang menyerah benar-benar merupakan sebuah sikap yang bisa diraih. Ketimbang tenggelam dalam kekecewaan, Asisah kembali menanamkan tekadnya untuk kembali mengikuti ujian seleksi PNS tahun depan.

Betapa bahagianya Asisah, setelah tiga kali mencoba akhirnya ia berhasil lulus. Ia merasa bahagia karena berhasil menjadi staf medis di rumah sakit pemerintah. Bagaimana dengan kabar Pramana? Karena ia bertekad tidak akan pernah mencoba lagi, kini dia menjadi orang yang patah semangat dan kehilangan gairah. Dapat Anda lihat bahwa rahasia kesuksesan Asisah terletak pada sikapnya yang tidak mudah menyerah saat kegagalan menghantamnya. Ia benar-benar memiliki sebuah ambisi dan berusahan sangat keras untuk mewujudkan impian tersebut menjadi kenyataan sehingga tidak mengherankan jika pada akhirnya ia berhasil meraih mimpinya.

Keberhasilan akan datang kepada mereka yang bersedia belajar mengatasi semua rintangan dalam hidupnya. Mengomentari tentang pentingnya sikap tenang dalam menghadapi masalah, seorang penulis mengatakan,”Semua masalah yang ada di dunia tidak akan pernah bisa menghancurkan seorang anak manusia, kecuali jika masalah-masalah tersebut mampu merasuk ke dalam jiwanya . . .”

Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari kisah Pramana dan Asisah tersebut? Jelas sekali bahwa orang yang ingin meraih kesuksesan tidak perlu merasa takut membuat kesalahan. Mereka tahu pasti bahwa kesuksesan yang instant hanyalah merupakan mimpi di siang bolong. Mereka akan menyikapi sebuah kegagalan sebagai sebuah keberhasilan yang tertunda.

Sampai saat ini puisi-puisi karya Keats masih dianggap sebagai tipe puisi romantis paling sempurna. Perlu Anda ketahui bahwa puisi-puisi itu tidak serta merta lahir dalam penerungannya. Dalam membuat karyanya, Keats terlebih dahulu menuliskan puisinya, lalu memperbaikinya, menulisnya lagi, lalu memperbaikinya lagi, dan terus berulang sampai puisi tersebut menjadi sempurna. Kisah ini semakin menguatkan kesimpulan bahwa sebuah karya luar biasa merupakan hasil dari proses trial and error.

Dengan perkataan lain, sebuah kesalahan dan kegagalan menyimpan sebuah nilai pendidikan yang penting. Ketika kita melakukan sebuah kesalahan, maka yang perlu kita lakukan adalah mengakui kesalahan tersebut dan berusahan sekuat tenaga untuk memperbaikinya. Kita juga harus yakin bahwa kesalahan tersebut tidak akan terulang lagi di masa depan. Sikap seperti ini merupakan kunci dalam meraih kesuksesan. J.S. Murrel dengan tepat mengatakan,” Banyaknya waktu yang Anda habiskan dalam usaha meraih kesuksesan bukanlah hal penting harus Anda pertimbangkan. Sebaliknya pertimbangan yang harus Anda pikirkan adalah kecerdasan saat Anda melakukan usaha tersebut, dan yang lebih penting lagi adalah pelajaran apa yang bisa Anda peroleh dari kesalahan yang sudah Anda lakukan.”

Ketekunan merupakan rahasia sukses dalam segala hal. Para ilmuwan besar, seperti Michael Faraday, Albert Einstein, Lavoiser, Avogadro serta para penemu piranti pendukung kehidupan seperti Wrigh bersaudara (penemu pesawat terbang) dan para penemu hebat lainnya, tentu tidak serta merta menghasilkan teori dan hasil yang mereka kehendaki, semua melalui proses trial and error. Mereka tidak hanya sekali berusaha. Sebaliknya, mereka mencapai kejayaan tersebut karena mereka tidak pernah takut ketika melakuka kesalahan, dan justru mereka belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut. Mereka memahami betapa berharganya kalimat,”Tidak ada kata terlambat untuk melakukan perbaikan.”

Jalan menuju kesuksesan, seperti jalan meraih cinta sejati, sering kali bergelombang dan berat. Dan jalan yang demikian, suatu saat sangat mungkin akan membuat Anda terpeleset, meskipun Anda telah menata langat dengan sangat hati-hati. Dan ini belum seberapa. Dalam keadaan yang demikian, lawan-lawan Anda sangat akan menambah rintangan yang harus Anda lalui dengan menjegal langlah Anda, atau melakukan apa saja agar Anda patah semangat. Akan tetapi, mereka yang mampu bersikap bijak tidak akan pernah membiarkan para musuhnya menjadi pihak yang meraih kemenangan. Layaknya seorang pengemudi yang ahli, orang yang bijak dengan lihai akan berusaha mengatasi rintangan hidup yang mereka hadapi dan tidak pernah gentar dengan kesengsaraan. Ia tetap akan berusaha dengan gigih hingga akhrinya mampu meraih keberhasilan.

Tidak seharusnya kita takut kepada kegagalan. Kegagalan bukan sebuah hal yang buruk. Kegagalan merupakan sebuah anugerah yang tersembunyi. Kegagalan berperan penting dalam membangun dan memperkuat karakter kita. Orang yang pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya kelak akan menjadi orang yang penuh perasaan dan kemuliaan hati. Mereka tidak akan pernah mencela kesalahan orang lain, dan sebaliknya mereka akan mendukung kesuksesan orang lain dengan sikap simpatik dan penuh pengertian.

Ketahuilah, kesalahan yang disikapi dengan baik dapat memunculkan semangat yang menjadi factor penting dalam meraih sukses. Orang yang telah mengalami proses kesalahan dan memperbaikinya akan memiliki sikap yang tangguh. Ia, sepenuhnya mengerti bahwa kesuksesan tidak akan datang dengan duduk manis saja. Seperti seorang petani yang ingin mendapatkan panen yang melimpah, ia terlebih dahulu harus bekerja keras, menghadapi teriknya sengatan matahari, kencangnya angin, dan derasnya hujan dengan rasa percaya diri dan semangat yang kuat.
diposting oleh : ayudigiblog.blogspot.com

Selasa, 18 November 2008

Menjadi Pribadi Menyenangkan

SAMA-sama di PHK, si A terus meratapi nasib, si B malah jadi petani sukses. Sama-sama miskin, si A menjadi minder, si B aktif bermasyarakat. Sama-sama disakiti, si A tak mau berteman lagi, si B malah jadi banyak teman.

Setiap hari orang berhadapan dengan aneka masalah baik masalah ekonomi (kenaikan harga – harga, bbm, dll), keluarga (pertengkaran atau perselisihan), sekolah (gagal ujian, dimarahi guru, dll), ataupun masalah pekerjaan (tugas belum tuntas, gagal bekerja, dll).

Banyak juga yang menghadapi masalah berat yang menimbulkan perubahan dalam hidup, sebut saja penyakit yang parah (stroke, kanker, dll), bangkrut, atau kematian orang yang dicintai.

Masalah dapat sama tetapi sikap dan tanggapan orang terhadap masalah dapat berbeda…akibatnya pengaruhnya pada diri orang juga berbeda. Ada yang menyenangkan (membawa manfaat positif untuk pengembangan pribadi maupun orang lain) dan ada yang tidak menyenangkan (merugikan diri dan orang lain)

Sikap Positif
Seorang psikolog bernama Kobassa menemukan 3 sikap positif yang sangat mendukung kesehatan pribadi, yaitu:

1. Kontrol, yaitu orang yang memiliki keyakinan bahwa dirinya dapat menjadi penentu nasibnya sendiri. Cara pandang ini menyehatkan karena orang tidak mudah menyalahkan orang lain, situasi atau Tuhan untuk kegagalan atau masalah-masalah yang dialami.

Untuk setiap peristiwa baik itu yang menyenangkan ataupun yang menyusahkan orang dengan keyakinan kontrol yang tinggi ini cenderung akan melakukan refleksi atau introspeksi diri. Dengan refleksi, orang dapat belajar dari pengalaman-pengalaman hidupnya sehingga pengertiannya akan terus bertambah untuk menghadapi masalah-masalah kehidupan.

2. Komitmen, yaitu perasaan bertujuan dan keterlibatan dengan kegiatan-kegiatan, maupun hubungan-hubungan dengan orang-orang lain. Dengan komitmen ini, orang-orang tidak cepat menyerah dengan banyaknya tekanan hidup, karena ia dapat meminta bantuan pada orang-orang lain di saat mengalami banyak tekanan.

Orang dengan komitmen yang rendah seringkali memandang keterlibatan dalam kegiatan dan hubungan dengan orang lain hanya akan menjeratnya pada kewajiban-kewajiban yang melelahkan. Akibatnya, ia tidak memiliki sumber-sumber bantuan sosial yang dapat membantunya bertahan ketika menghadapi tekanan hidup.

3. Tantangan, yaitu : Cara memandang kesulitan sebagai sesuatu yang dapat mengembangkan diri bukan mengancam rasa aman diri. Orang demikian adalah orang yang mau mengerahkan segenap sumber dayanya untuk menghadapi persoalan bukan menghindarinya, karena ia tahu manfaatnya untuk pengembangan kemampuan atau ketrampilan diri.

Sebaliknya orang yang memandang persoalan hidup sebagai sesuatu yang mengancam rasa amannya, cenderung akan menghindarinya sehingga ia kehilangan kesempatan untuk lebih meningkatkan diri. Kalaupun orang ini terpaksa menghadapinya biasanya ia akan menghadapi dengan bersungut-sungut akibatnya malah tambah tertekan dan dapat memunculkan persoalan-persoalan baru dalam relasinya dengan orang lain.

Psikolog lain Victor Frankl menemukan bahwa ternyata sikap penerimaan dan syukur membuat orang lebih mampu menghadapi penderitaan. Penerimaan berarti menerima penderitaan atau kesusahan sebagai suatu lakon kehidupan orang.

Hidup memiliki dua sisi, ada susah ada senang, ada baik dan ada buruk. Bersikap jantan dan adil dalam menghadapi hidup menjadi senjata dan kekuatan agar dapat berbesar hati menerima kesusahan. Dalam kepedihan hati, mencari hal – hal baik yang masih dapat disyukuri juga akan membantu proses penerimaan terhadap penderitaan atau kesusahan. Tetapi perlu diingat, menerima tidak berarti menyerah secara pasif, menerima mengarah pada sikap hati untuk berserah diri.

Jadi, pribadi sehat bukanlah pribadi yang bebas dari masalah, pribadi sehat tidak juga berarti senang terus-menerus. Pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu menghadapi setiap persoalan hidup dengan “tersenyum” karena ia memiliki sikap positif terhadap setiap persoalan untuk pengembangan pribadi, membuatnya lebih mau terbuka pada setiap pengalaman manis ataupun getir, menerima dan mensyukurinya.

Pribadi sehat adalah pribadi yang menyenangkan. Sikap tidak mudah menyalahkan orang lain, kemauan untuk berkomitmen, penerimaan dan rasa syukur membuat pribadi sehat lebih mampu menghargai orang lain dan menjadikannya pribadi yang menyenangkan.

Lalu menjadi pribadi yang menyenangkan, perlukah? Tentu saja perlu! Karena orang butuh kehadiran orang lain. Orang tak dapat hidup sendiri dan melakukan segalanya sendiri.

Ketika seseorang menjadi pribadi yang menyenangkan, ia tidak hanya membahagiakan orang lain, tetapi ia juga membahagiakan dirinya sendiri. Hubungan yang baik dan menyenangkan tentu juga akan mengarah pada kesuksesan dalam hidup (dalam sekolah, pekerjaan, pernikahan, keluarga, ataupun dalam masyarakat).

Mari belajar menjadi pribadi yang sehat. Ketika masalah datang, kita boleh bersedih dan merasa kecewa, tetapi kita juga harus memutuskan apakah akan menyerah dan hidup dalam penderitaan selamanya? Atau belajar menerima, memutuskan untuk bangkit dan mengubah hidup menjadi lebih baik? Kita sendiri yang memutuskan… !

Minggu, 26 Oktober 2008

Kekuatan D.U.I.T

Apa sich D.U.I.T?

ahhh... sebenarnya cuman singkatan doank... tetapi kekuatannya sangat luar biasa, sebagai seorang muslim saya sudah membuktikan sendiri...

singkatan D.U.I.T = Doa, Usaha, Ikhlas dan Tawakal... that's all!
oke dech saya terangin satu-satu...

DOA

* Sebagai seorang muslim, kita diwajibkan untuk selalu berdoa, karena di dalam doa ada sikap kepasrahan kita kepada Alloh SWT. Selain itu, sebaiknya kita awali doa dengan mengetahui apa yang sebenarnya kita inginkan. Sehingga kita bisa berdoa dengan lebih detil tetapi tidak terlalu detil karena segala sesuatunya kita serahkan kepada-Nya. Memohon kepada Alloh untuk ditunjukkan jalan, cara, strategi, usaha yang tepat dan benar - smart work untuk mewujudkan impian-impian kita.
* Tentang kekuatan DOA dan PASRAH ini salah satunya bisa Anda baca pada artikel kisah Pelajaran dari Laptop yang Error!

USAHA

* Berkaitan dengan doa yang telah saya terangkan sebelumnya. Secara intuisi dan naluri, Alloh pasti mengabulkan doa dalam beberapa cara, apapun caranya Dia pasti tunjukkan jalan, strategi, cara, usaha bahkan peluang yang tepat yang harus kita lakukan untuk mewujudkan impian-impian kita...
* Tapi kebanyakan dari kita justru membiarkan begitu saja peluang-peluang yang telah diberikan kepada-Nya, kesimpulannya Alloh sudah mengabulkan doa qta, tapi...
* Dengan kata lain kita melakukan USAHA atas dasar petunjuk-petunjuk-Nya, mengikuti intuisi, mungkin adakalanya kita diminta Alloh untuk pergi ke toko buku (ada sesuatu yang mendorong kita untuk ke toko buku pada suatu hari), kemudian kita lihat-lihat buku di toko buku, weleh-weleh kok ada buku menarik dan pas dengan apa yang sedang kita pikirkan bagaimana strategi mewujudkan impian-impian kita. Lakukan pembelian, jika Anda terbatas dananya sedangkan buku lebih dari 1 judul, tanyakan pada hati kecil Anda mana yang prioritas dibeli dan jangan lupa dibaca serta dipraktekkan!
* Atau berangkali ada sesuatu yang mendorong kita untuk menemui seseorang, melakukan sesuatu hal yang mungkin kelhatan sepele, membeli suatu barang, ingat dengan peluang bisnis dari salah seorang rekan dan lain sebagainya...
* Intinya kita tetap harus melakukan USAHA, tidak cuman ide doang...

IKHLAS

* Ikhlas serta bersyukur atas segala sesuatu yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita selama ini. Baiklah saya mo tanya kepada Anda? Saat bangun pagi tadi, sudahkah Anda bersyukur? Bersyukur atas segala kenikmatan, barokah, karunia-Nya?
* Jadi ikhlas yang saya maksudkan disini lebih ke arah mensyukuri segala macam kenikmatan, barokah, kelimpahan yang telah diberikan Alloh kepada kita...
* Gunakan kekuatan bersyukur yang iklhas untuk mewujudkan perasaan keberlimpahan yang luar biasa...
* Semakin Anda bersyukur semakin yakin doa-doa Anda pasti akan dikabulkan untuk Anda dengan cara yang paling, dengan cara yang paling tepat, di saat yang paling baik, di saat yang paling tepat bagi Anda...
* Alhamdulillahirobbil'alamin...

TAWAKAL

* Jelas sekali, bagi seorang muslim setelah melakukan USAHA disertai dengan rasa SYUKUR YANG IKHLAS adalah menyerahkan segala urusan kepada Alloh semata. Manusia berusaha, Alloh menentukan!
* Tawakal disini mengandung pengertian Keep trying, terus mencoba, gagal, ubah strategi, coba lagi, gagal, ubah strategi, gagal lagi, ubah strategi? Sebentar sahabat, cara ini acara konvensional, kita boleh berusaha dan bertawakal, selalu bangkit dari kegagalan. Tetapi ada cara yang lebih baik... apa itu?
* NYONTEK!
* Ya betul! NYONTEK, Anda tidak salah baca!
* NYONTEK ORANG SUKSES sebagaimana 'gambaran' Anda, mereka juga melakukan yang sama, usaha, gagal? coba lagi dan seterusnya, ngapain repot-repot jika mereka sudah punya caranya... ya tinggal kita tiru saja iya khan?
* Apakah harus nyontek 100%? Ya nggak harus to... disesuaikan dengan diri Anda dan 'alam' sekitar Anda - jadi fleksibel... Keep it trying...

Nah itu sekilas dari informasi tentang D.U.I.T, silahkan Anda praktekkan, sharing hasilnya di komentar atau Anda mo komentar apa saja juga boleh.

okey... May Alloh always be with us... amin!

Kamis, 18 September 2008

SPSS - Software analisis data yang user friendly

Dunia bisnis demikian kompetitifnya sekarang ini. Sudah waktunya Anda membuat keputusan strategis berdasarkan informasi yang diperoleh dari data-data yang Anda miliki.
Piranti lunak apa yang bisa membantu Anda untuk menganalisa dan memberikan informasi serta pengertian mendalam dari data-data yang tersedia? Yang mudah digunakan dan mudah dipelajari dengan cepat? Jawabannya, jelas SPSS !

SPSS menyediakan berbagai fasilitas perangkuman dan presentasi data. Mulai dari yang paling sederhana dalam bentuk grafik, seperti pie chart, histogram, bar chart, scatterplot, sampai dalam bentuk tabel yang siap untuk diekspor ke Microsoft Word, Excel, PowerPoint, ataupun PDF.

Proses persiapan dan analisis data jelas akan menjadi lebih mudah dan efisien dengan menggunakan SPSS. Fitur-fitur SPSS mulai dari pengkategorian data interval, restrukturisasi data, penggabungan data, pengeliminasian duplicate records, sampai pengelompokkan variabel-variabel, akan membantu Anda dalam hal persiapan data.

Sedangkan untuk analisis data sendiri, SPSS menyediakan berbagai macam prosedur analisis statistik dan prosedur machine learning yang canggih (populer dengan sebutan artificial intelligence). Prosedur yang disediakan sangat lengkap untuk berbagai aplikasi bisnis seperti segmentasi pelanggan, survei kepuasan pelanggan atau pegawai perusahaan, proyeksi penjualan atau stok barang, atau pengembangan produk atau jasa baru.

Semua pekerjaan di atas dilakukan dengan bantuan dialog box, tanpa perlu mengerti bahasa pemrograman !

Anda ragu tidak dapat mengoptimalkan SPSS Anda? Dengan bantuan team kami yang ahli di bidangnya, Anda tidak perlu merasa khawatir lagi.

Kamis, 11 September 2008

Banyak Mendengar Dan Rendah Hati

Banyak mendengar dan rendah hati sejatinya saling bertautan. Sifat banyak mendengar yang dipunyai oleh seseorang, niscaya akan berdampak atau berpotensi menjadikan orang tersebut bersifat rendah hati. Sebaliknya, orang yang bersikap rendah hati (humble) akan lebih banyak mendengar. Mengapa demikian ? Salah satu ciri kerendahan hati adalah mau mendengar pendapat, saran dan menerima kritik dari orang lain. Sering dikatakan bahwa Tuhan memberi kita dua buah telinga dan satu mulut, yang dimaksudkan agar kita lebih banyak mendengar daripada berbicara. Kadang-kadang hanya dengan mendengarkan saja, kita dapat menguatkan orang lain yang sedang dilanda kesedihan atau kesulitan. Harus diakui, kegiatan mendengar bukanlah suatu pilihan yang kita ambil dengan perasaan suka cita. Hampir bisa dipastikan, kebanyakan orang lebih suka berbicara bukan ?

Cobalah bercermin ke diri kita sendiri. Kita senang mengungkapkan gagasan-gagasan kita. Kita juga merasa lebih enak memperkenalkan posisi, menonjolkan pendapat dan perasaan kita. Sebenarnya, kebanyakan orang tidak ingin mendengar seperti halnya keinginan mereka berbicara dan didengarkan. Karena itulah kita lebih memusatkan perhatian pada kata-kata yang akan kita ucapkan daripada memberi perhatian penuh pada apa yang diutarakan orang lain. Selain itu, kita sering menyaring kata-kata orang lain berdasarkan pendapat dan kebutuhan kita sendiri. Jika kita melihat sisi negatif, mendengarkan orang yang sedang berbicara terkadang tanpa kita sadari terasa membebani kita. Namun jika kita selalu melihat sisi positif, dengan mau mendengarkan orang lain, kita dapat memecahkan sebagian besar
masalah yang sedang dihadapi oleh orang tersebut. Mendengar juga berarti mau membuka diri dan menerima. Suatu sifat yang menggambarkan kerelaan untuk menerima kelebihan dan kekurangan orang lain maupun diri kita sendiri.


Sikap rendah hati, mengharuskan kita membuang ego jauh-jauh. Dan hal ini, kadang bagi sebagian orang sangat sulit dilakukaan ! Di antara sekian banyak ego antara lain adalah ego ingin menonjol, ingin dominan, ego ingin lebih dikenal ataupun ego ingin selalu didengar dan diperhatikan orang lain. Ego-ego ini akan sulit dihilangkan jika kita tidak mempunyai keinginan untuk berubah dari yang bersikap sombong mau menang sendiri berubah menjadi bersikap rendah hati. Jika kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, sifat orang yang tidak rendah hati, diantaranya adalah pertama, tidak bisa menerima kritikan walaupun itu sesuatu yang konstruktif.

Ketika menerima kritikan, hal pertama yang dilakukan adalah menolak dan mencari alasan pembenaran untuk menutupi kelemahannya. Jika kita melihat dari sisi positif kritikan sebenarnya adalah ungkapan tulus orang lain yang mau menunjukkan kekurangan yang ada pada diri kita. Justru seharusnyalah kita berterimakasih jika ada teman atau sahabat yang bersedia mengkritik. Namun harus diakui kebanyakan dari kita lebih suka minta dipuji daripada dikritik. Kemudian yang kedua, tidak mau menerima kelebihan yang dimiliki orang lain. Idealnya, segala sesuatu yang menunjukkan kelebihan positip yang dimiliki orang lain hendaknya dikagumi. Sejatinya, mengagumi kelebihan orang lain, akan menjadikan kita terobsesi untuk meneladani orang tersebut. Belajar dari kelebihan orang lain akan membantu kita untuk mengoreksi sikap-sikap kita yang selama ini tanpa kita sadariu banyak kekurangannya.


Mungkin Anda pernah mendengar peribahasa Jawa yang berbunyi "ngluruk tanpa bala (menyerang tanpa pasukan), menang tanpa ngasorake (menang tanpa harus menindas), lan sugih tanpa bondo (kaya tanpa harta)". Sejatinya makna filosofis yang terkandung dari ajaran itu sangat dalam! Penjelasan dari peribahasa itu adalah; dalam memenangkan suatu persaingan, kita tidak perlu menunjukkan kehebatan maupun memamerkan apa yang kita miliki. Bahkan, ketika kita menang sekali pun, tidak perlu kita pamer atau menunjukkan kesombongan atau mempermalukan pesaing atau kawan kita.. Dari beberapa penjelasan di muka, kiranya dapat disimpulkan, bahwa hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati !

Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang di atasnya merasa nyaman dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minderJim Collins, pakar management kondang, dalam bukunya yang sangat bagus, Good to Great, mengajarkan kepada kita, bagaimana sikap rendah hati itu harus dimiliki oleh para pemimpin masa kini. Ada beberapa hal yang menarik dari hasil penelitian Collins dan dua puluh orang asistennya selama lima tahun dengan metodologi ilmiah yang sangat solid, yang menjadi bahan dasar buku tersebut. Dari awal, Collins sudah berkali-kali berpesan kepada tim risetnya untuk tidak memedulikan faktor pemimpin dalam mencari kunci sukses perusahaan. Ia sadar bahwa kepemimpinan memang cenderung "bersifat romantis" yaitu kalau perusahaan sukses, itu pasti karena pemimpinnya, demikian juga kalau gagal jangan selalu menyalahkan anak buah.

Menurut Collins, pemimpin yang disebut sebagai "Level 5 Leaders" adalah para pemimpin yang rendah hati, tidak pernah menyombongkan diri, bahkan cenderung pemalu. Mereka menunaikan tugas dengan diam-diam tanpa berupaya mencari perhatian dan pujian publik. Apabila mereka berhasil, mereka selalu berusaha untuk memberi kredit kepada orang lain atau hal lain di luar diri mereka. Apabila ada kegagalan, mereka bertanggung jawab secara pribadi dan tidak mencari kambing hitam. Ambisi mereka adalah untuk kelanggengan perusahaan, bukan penggemukan dan kepentingan diri.

Selasa, 22 Juli 2008

Persyaratan peserta sertifikasi Dosen :

Persyaratan peserta sertifikasi:
(a) dosen tetap di perguruan tinggi negeri, dosen DPK di perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dosen tetap yayasan;
(b) dosen yang telah bekerja sekurang-kurangnya dua tahun;
(c) memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya Asisten Ahli;
(d) memiliki kualifikasi akademik sekurang-kurangnya S2; dan
(e) mempunyai beban akademik sekurang-kurangnya 12 sks per semester dalam dua tahun terakhir di perguruan tinggi di mana ia bekerja sebagai dosen tetap; tugas tambahan dosen sebagai pejabat struktural (di lingkungan perguruan tinggi) diperhitungkan sks nya sesuai aturan yang berlaku.