Jumat, 02 Mei 2008

Indonesiaku Tersenyum

Indonesiaku Tersenyum

Bintang tak lagi bersinar terang
Dia hanya sedikit tersenyum kemudian redupkan kembali sinarnya
Seakan dia begitu mengerti akan hatiku
Kesayupan dan kehampaan telah mengisi jiwaku
Ragaku terguncang dengan getaran alunan kebisuan yang sedikit menghelaku
Hati ini begitu lirih…..
Hingga kata menyesalpun tak berarti

Setiap detik waktu berputar dan menghela nafas sayuku
Melentangkan kesunyian pagi
Dan mengulang mimpi buruk pada masa kini
Hingga angkara mimpimu terbangun
Terusik oleh hentakan bumi bersuara
Meluluhlantakkan kota impianmu
Hingga menjadi lautan berdarah
Menyerukan derai tangisan pada insani
Hingga kerongkongan ini kering mengeluarkan kata
Membuat jiwamu seakan pasrah sujud bersimpuh di hadap-Mu

Hujan deras menetes di ujung hati
Mendera setiap kesenyapan pagi
Mengingat asa yang menyisakan sedih di hari kini
Terukir sabda pada untaian suaranya
Pilu……menangis…….berdarah……..
Pedih…..Lirih……derai hati lara…….
Mati…..membeku….tak berdaya……..
Dan mengiangkan seluruh raga

Air mata telah jatuh membasahi sunyiku
Desah tangis yang menyeriang
Telah membasahi bumi Indonesiaku
Beribu kepiluan menyengat hati
Menyisakan jejak penyesalan yang berarti

Maafkan aku…….
Maafkan bila aku tak pernah setia menjagamu
Maafkan aku…….
Maafkan bila tak sepenuh hati ku bersahabat denganmu
Ampuni aku……
Bila aku telah abaikan-Mu
Ampuni aku…….
Bila aku telah sakiti hati tuk kesekian kalinya
Ampuni aku…….
Bila aku tak pernah dengarkan peringatan-Mu

Oh Negeriku….
Indonesiaku……
Kemanakah kicau burung pagimu pergi
Kemanakah senyummu kini kau bawa
Kemanakah kau pergi menghilang
Kenapa relung jiwa ini terasa hampa dan kosong
Tiada desah angin yang menyejukkan lagi
Oh Negeriku….
Indonesiaku……
Mengapa bayu yang menjelma menjadi dirimu
Telah berlalu menjauh dariku
Tak kudapati lagi hangatnya mentari dari tatapmu
Tak kurasakan lagi belaian lembut dari sapamu
Kau semakin berlari….menjauh bersama keangkuhanmu

Maafkan aku…….
Maafkan bila penghianatan telah menjadi bagian hidupku
Maafkan aku…….
Maafkan bila aku terlena dengan kemewahan yang memabukanku
Maafkan aku……
Maafkan bila kenistaan telah menjadi biasa bagiku
Ampuni aku…….
Bila aku telah kecewakan-Mu
Ampuni aku…….
Bila aku terlalu banyak berlumur dosa

Kemarin aku masih melihatmu tersenyum
Kau masih dengan kebanggaanmu
Kau tetap bersinar indah untuk saudaraku
Tapi hari ini…..
Sinar indah itu telah pergi
Meninggalkan jejak-jejak senyum yang menghiasi setiap mimpimu
Kini tinggallah tumpukan puing-puing penyesalan…..kepasrahan yang berkepanjangan
Dan air mata yang seakan telah mengering
Menjadi kemarau duka yang menemani setiap malam dalam tangis tidurmu
Hingga menyentuh rasa iba setiap jemari kawanmu

Akankah masih kulihat mentari pagi menyosongmu
Akankah masih kutatap binar indah dari matamu
Di manakah lagi langit terang menyelimuti malammu
Meninabobokanmu hingga kau bisa terlelap
Dan terbangun dengan senyum bahagiamu

Hingga bergulirnya Sang waktu
Seakan hari telah menghilang
Dan lenyapkan segala rasa yang ada
Namun……..masihkah rasa itu ada ?
Aku hanya ingin menatap wajah indahmu kembali merona
Aku hanya ingin temukan sebongkah aura pagi dalam bening matamu
Aku hanya ingin melihat Indonesiaku kembali tersenyum
Hingga angan ini tetap ada
Setitik harap dalam senyum di akhir masa
Negeriku yang damai……tanpa penghianatan
Negeriku yang ramah……tanpa pertikaian
Negeriku yang berlimpah……..tanpa penjarahan
Ya…..Indonesiaku tersenyum

Oh Negeriku…..
Indonesiaku……..
Jangan pernah meneteskan air mata lagi
Tinggalkan keangkuhanmu kemarin
Tinggalkan wajah buruk dalam cermin masa lalumu
Tinggalkan cerita-cerita dalam derita masa pahitmu
Songsonglah hari esokmu
Mulailah kembali dengan membawa senyuman di akhir masa
Mungkin kita menunggu mentari datang
Dan kita tetap bisa menatapnya lagi
Hingga memecahkan kebisuan, kesenyapan dalam sunyinya pagi
Dan kita bisa bercanda dan tersenyum lagi
Mengurai senyum bersama di akhir masa
Tanpa ada beban di hati
Hingga masa depan adalah cita-cita
Dan Indonesiaku tersenyum kembali

Tidak ada komentar: